Rusia Larang Film “Child 44”
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Kebudayaan Rusia melarang pemutaran Child 44, film adaptasi dari novel Tom Rob Smith tentang perburuan pembunuh berantai anak pada era Rusia masih bernama Soviet.
Film itu, seperti dilaporkan euronews.com, bakal dirilis di Rusia pada 17 April, tetapi langsung ada perintah larangan penayangan karena Kementerian Budaya Rusia menilai film itu sebagai "distorsi fakta sejarah dan interpretasi dari peristiwa sebelum, selama, dan setelah Perang Dunia II”.
Film thriller yang didistribusikan oleh Lionsgate Films itu, dibintangi Tom Hardy sebagai agen MGB (dinas rahasia, 1946-1953, Red) yang dipecat dengan tidak hormat, dan dalam pelariannya dari Pemerintah Soviet, mencoba melacak pembunuh puluhan anak-anak. Kisah itu didasarkan pada tindak kejahatan nyata yang dilakukan Andrei Chikatilo. “Rostov Ripper”, demikian julukannya, kemudian diganjar hukuman atas 52 pembunuhan yang dilakukannya di Uni Soviet.
Chikatilo sendiri mengaku melakukan perbuatannya pada tahun 1970-an dan 1980-an, sementara itu Child 44 mengambil set satu dekade sebelumnya, yakni pada masa pemerintahan Stalin (1922-1952). Film ini mengeksplorasi tema umum seperti pengingkaran kalangan aparat pemerintahan bahwa kejahatan bisa terjadi dalam negara utopis. Film ini juga sarat kritik untuk pemerintahan yang otoriter, represif, dan kepemimpinan Soviet yang penuh rahasia.
Child 44, seperti dilaporkan time.com, adalah film produksi bersama Amerika-Inggris, yang digarap sutradara asal Swedia Daniel Espinosa. Pengambilan gambar dilakukan di Republik Cek.
Selain Tom Hardy, aktor Inggris yang dikenal sebelumnya melalui film Warrior (2011), The Dark Knight Rises (2012), Locke (2013), dan Mad Max: Fury Road (2015), juga tampil aktor terkenal Gary Oldman dalam film ini.
Departemen Kebudayaan Rusia menyimpulkan bahwa film layar lebar pada malam peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II itu, tidak diizinkan diputar.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...