Rusia Memperoleh Hak Membangun Pangkalan Militer di Wilayah Separatis Ukraina
Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari Ukraina, dan menyatakan independen, serta membuat perjanjian dengan Rusia.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia telah memperoleh hak untuk membangun pangkalan militer di dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin dengan para pemimpin separatis mereka.
Putin pada hari Senin (21/2) secara resmi mengakui dua wilayah yang memisahkan diri, Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan Republik Rakyat Lugansk, sebagai negara bagian independen, menentang peringatan Barat bahwa langkah seperti itu akan ilegal dan mematikan upaya negosiasi perdamaian.
Di bawah dua perjanjian persahabatan yang identik, yang diajukan oleh Putin untuk diratifikasi oleh parlemen, Rusia memiliki hak untuk membangun pangkalan militer di wilayah separatis itu, di atas kertas, dapat melakukan hal yang sama yang dilakukan di wilayah Rusia.
Para pihak berkomitmen untuk saling membela dan menandatangani perjanjian terpisah tentang kerja sama militer dan pengakuan perbatasan masing-masing.
Masalah perbatasan menjadi penting karena separatis mengklaim bagian dari dua wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Ukraina. Seorang anggota parlemen Rusia dan mantan pemimpin politik Donetsk mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa para separatis akan meminta bantuan Rusia untuk merebut kendali atas daerah-daerah ini.
Perjanjian sebanyak 31 poin juga mengatakan Rusia dan negara bagian yang memisahkan diri akan bekerja untuk mengintegrasikan ekonomi mereka. Keduanya adalah bekas kawasan industri yang membutuhkan dukungan besar-besaran untuk dibangun kembali setelah delapan tahun berperang dengan pasukan pemerintah Ukraina.
Perjanjian itu untuk jangka waktu 10 tahun dapat diperpanjang secara otomatis untuk periode lima tahun berikutnya kecuali salah satu pihak memberikan pemberitahuan untuk menarik diri. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...