Rusia Minta Penjelasan Serangan Udara AS di Suriah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia, hari Jumat (7/4), mengatakan pihaknya mengharapkan “penjelasan” mengenai serangan udara Amerika Serikat (AS) di pangkalan udara Suriah ketika Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berkunjung pekan depan.
“Kunjungan tersebut sudah direncanakan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova kepada stasiun televisi NTV.
“Biarkan dia datang dan menjelaskan kepada kami tindakan mereka hari ini. Kami akan mengutarakan pendapat kami mengenai hal tersebut kepadanya.”
“Kami menantikan penjelasannya,” imbuh Zakharova , mengatakan para diplomat Rusia sudah berkontak dengan diplomat Amerika pada Jumat mengenai serangan udara itu dan kunjungan Tillerson.
Tillerson akan melangsungkan kunjungan kenegaraan pertamanya ke negara tersebut pada 11-12 April, tempat diskusi dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov terutama akan berfokus pada perang melawan terorisme dan Suriah.
Zakharova menyebut serangan besar-besaran AS -- yang diluncurkan pada pagi hari dengan dalih sebagai pembalasan atas serangan kimia yang menurut Gedung Putih dilakukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad -- adalah tindakan “tanpa tujuan, bodoh dan berbahaya.”
AS Menduga Ada Pihak Lain
Sementara itu rezim Suriah mungkin mendapatkan bantuan untuk melancarkan serangan kimia di Suriah, kata pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (7/4), tapi mereka tidak menuduh Moskow terlibat.
“Kami menduga bahwa mereka mendapatkan bantuan” dalam serangan pada Selasa di kota yang dikuasai pemberontak yang diyakini secara luas dilakukan rezim Damaskus, kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan.
“Setidaknya, Rusia gagal mengendalikan aktivitas rezim Suriah,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Kami tahu Rusia memiliki keahlian kimia di negara tersebut. Kami tidak dapat berbicara secara terbuka mengenai setiap keterlibatan antara Rusia dan rezim Suriah dalam hal ini, tapi kami memeriksa dengan hati-hati setiap informasi yang mengindikasikan bahwa Rusia tahu atau membantu upaya ini.”
Pasukan AS menembakkan 59 rudal Tomahawk di pangkalan udara Shayrat di dekat Homs di Suriah barat pada Jumat pagi dalam langkah yang disebutnya respons tepat atas serangan di Khan Sheikhun.
Pentagon mengatakan, pangkalan tersebut digunakan oleh pesawat yang melancarkan serangan itu dan bahwa secara historis dikenal sebagai fasilitas senjata kimia.
Seorang pejabat militer senior menggambarkan bagaimana personel Rusia terlibat dalam operasi sehari-hari di Shayrat, meskipun dia tidak dapat mengatakan apakah Rusia tahu pasti bahwa pesawat Suriah yang melakukan serangan itu membawa bahan kimia. (AFP)
Editor : Melki Pangaribuan
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...