Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:08 WIB | Selasa, 08 Agustus 2023

Rusia: Penyelesaian Damai Hanya Jika Ukraina Meletakkan Senjata

Pertemuan utusan 40 negara, kecuali Rusia, dinilai berhasil mengkonsolidasi konsensus internasional tentang penyelesaian perang Rusia di Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. (Foto: dok. Reuters)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengatakan bahwa penyelesaian damai dengan Ukraina hanya mungkin jika Keiv meletakkan senjatanya, setelah pembicaraan diadakan di Arab Saudi selama akhir pekan tanpa partisipasi Moskow.

Perwakilan dari sekitar 40 negara termasuk China, India, Amerika Serikat dan Ukraina ikut serta dalam KTT perdamaian yang diadakan di Jeddah.

Rusia, yang tidak diundang, hari Senin (7/8) mengatakan bahwa sebuah resolusi dimungkinkan jika Ukraina "menghentikan permusuhan dan serangan teroris" dan jika negara-negara Barat menghentikan pasokan senjata ke Kiev.

Ia juga meminta Ukraina untuk menyerahkan wilayah pendudukannya ke Moskow. "Fondasi asli kedaulatan Ukraina, statusnya yang netral, non blok, dan non-nuklir, harus dikonfirmasi," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari setahun dalam serangan agresi  Moskow di Ukraina, pasukan Kiev terus maju dengan serangan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk merebut kembali wilayah yang diduduki.

Pertemuan Jeddah

Pertemuan Jeddah, Arab Saudi untuk membahas rencana perdamaian untuk Ukraina dinilai sukses karena menunjukkan kesediaan masyarakat internasional untuk bekerja untuk mengakhiri perang, kata juru bicara pemerintah Jerman.

“Jerman juga akan terus terlibat secara aktif termasuk dalam proses ini,” kata juru bicara tersebut pada konferensi pers reguler di Berlin. Lebih dari 40 negara, termasuk China, India, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, tetapi Rusia tidak ikut serta dalam pembicaraan Jeddah yang berakhir pada Minggu (6/8).

Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa pembicaraan di Arab Saudi membantu “mengkonsolidasikan konsensus internasional.” Utusan Khusus China untuk Urusan Eurasia, Li Hui, "memiliki kontak dan komunikasi yang luas dengan semua pihak mengenai penyelesaian politik krisis Ukraina ... mendengarkan pendapat dan proposal semua pihak, dan lebih jauh mengkonsolidasikan konsensus internasional," katanya dalam pernyataan tertulis.

Pertemuan dua hari di Jeddah itu merupakan bagian dari dorongan diplomatik oleh Ukraina untuk membangun dukungan di luar pendukung intinya Barat dengan menjangkau negara-negara Global South yang enggan memihak dalam konflik yang telah menghantam ekonomi global. (AFP/Reuters/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home