Rusia Sebut Tak Perlu Rekrut Baru untuk Gantikan Pasukan Wagner
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengatakian tidak perlu mobilisasi militer lebih lanjut untuk menggantikan pasukan tentara bayaran Wagner yang telah meninggalkan medan perang di Ukraina setelah pemberontakan singkat, kata media pemerintah pada hari Senin (3/7), mengutip seorang pejabat pertahanan.
Bulan lalu kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, memimpin pasukannya dalam pemberontakan melawan petinggi militer Rusia yang sangat memalukan bagi Kremlin.
Prigozhin kemudian membatalkan kemajuannya di Moskow dan membuat kesepakatan dengan Kremlin di mana dia menerima pengasingan di negara tetangga Belarusia.
“Tidak ada ancaman sama sekali terkait penurunan potensi tempur, baik dalam perspektif jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Andrey Kartapolov, kepala Komite Pertahanan Duma Negara, seperti dikutip TASS news, kantor berita yang didukung negara.
“Pada saat (percobaan) pemberontakan, tidak ada karyawan PMC Wagner yang berada di garis depan, mereka semua berada di kamp-kamp,” tambahnya. “Adapun untuk mengganti mereka (Wagner PMC) di cadangan, ada sesuatu dan seseorang untuk menggantikannya.”
Setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Presiden Vladimir Putin pada bulan September memerintahkan pemanggilan militer “sebagian” untuk meningkatkan pasukan reguler dalam mobilisasi militer pertama di Rusia sejak Perang Dunia II.
Ratusan ribu orang telah direkrut, sementara puluhan ribu lainnya telah melarikan diri ke luar negeri.
Pada 13 Juni, sebelum pemberontakan Wagner, Putin mengatakan kepada wartawan bahwa "tidak perlu" untuk mobilisasi tambahan.
Kelompok Wagner memainkan peran kunci dalam merebut beberapa kota Ukraina timur, termasuk Bakhmut, setelah perekrutan massal di Rusia.
Putin bersikeras bahwa para pemberontak tidak menggalang dukungan selama pemberontakan mereka.
Dia awalnya mengutuk para pejuang Wagner yang memberontak sebagai pengkhianat dan bersumpah akan memberikan hukuman berat, tetapi setelah pemberontakan dihentikan, Putin mengizinkan para pejuang untuk kembali ke rumah mereka, bergabung dengan tentara reguler atau pergi ke pengasingan di Belarusia.
Seorang propagandis top Rusia pada hari Minggu (2/7) menuduh bos Wagner "keluar dari rel" setelah menerima miliaran dana publik, karena narasi baru Moskow terbentuk setelah pemberontakan singkat. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...