Rusia Serang Gedung Sipil dan Universitas, Enam Tewas
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Serangan peluru kendali (Rudal) balistik Rusia menghantam kompleks apartemen dan gedung universitas di kampung halaman Presiden Volodymyr Zelenskyy, hari Senin (31/7), menewaskan enam orang dan melukai 75 lainnya saat ledakan itu menjebak penduduk di bawah puing-puing, kata pejabat Ukraina.
Salah satu dari dua rudal yang menghantam pusat kota Kryvyi Rih menghancurkan sebagian gedung apartemen antara lantai empat dan sembilan, kata Menteri Dalam Negeri, Ihor Klymenko. Video menunjukkan asap hitam mengepul dari sudut unit dan mobil yang terbakar atau rusak di jalan yang ditumbuhi pepohonan.
Korban tewas termasuk seorang gadis berusia 10 tahun dan ibunya, menurut Zelenskyy. Lebih dari 350 orang terlibat dalam operasi penyelamatan, katanya dalam sebuah posting Telegram. Serangan pagi itu juga menghancurkan sebagian gedung universitas berlantai empat.
Serangan di kampung halaman Zelenskyy, yang pernah terjadi di masa lalu, terjadi sehari setelah presiden Ukraina tampaknya memperingatkan lebih banyak serangan di dalam Rusia.
"Secara bertahap, perang kembali ke wilayah Rusia, ke pusat simbolis dan pangkalan militernya, dan ini adalah proses yang tak terelakkan, alami, dan benar-benar adil," kata Zelenskyy, hari Minggu (30/7), dalam pidato video malamnya.
Tidak jelas apakah serangan rudal itu sebagai pembalasan atas komentarnya.
Drone Ukraina kembali menargetkan Moskow dan sekitarnya pada hari Selasa (1/8) pagi, militer Rusia melaporkan. Dua dari tiga yang diluncurkan ditembak jatuh di luar Moskow, sementara satu menabrak gedung pencakar langit di kawasan bisnis Kota Moskow, merusak fasad bangunan.
Wali kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan pesawat tak berawak itu menabrak gedung yang sama yang rusak dalam serangan serupa hari Minggu pagi, yang berisi kantor beberapa lembaga pemerintah. Sobyanin mengatakan serangan hari Selasa itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Tidak jelas mengapa gedung yang sama dihantam dua kali berturut-turut. Dalam kedua insiden tersebut, militer Rusia mengatakan drone yang menabrak gedung pencakar langit macet sebelum ambruk. Pejabat Ukraina tidak segera mengomentari serangan itu.
Sementara itu, serangan artileri Ukraina di Provinsi Donetsk yang sebagian diduduki menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya di ibu kota regional, menurut Denis Pushilin, pemimpin provinsi yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow.
Sebuah bus juga dihantam saat pasukan Ukraina menembaki kota Donetsk beberapa kali pada hari Senin, kata Pushilin.
Di tempat lain, di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, tiga orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam penembakan Ukraina yang menghantam sebuah toko di desa Basan, menurut penjabat gubernur daerah yang didukung Rusia, Yevgeny Balitsky.
Klaim tidak ada pihak yang dapat diverifikasi secara independen.
Serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung, pengerahan persenjataan yang dipasok oleh sekutu Barat dan bertujuan untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayah pendudukan, semakin intensif pekan lalu. Pada saat yang sama, Ukraina berusaha membawa perang jauh ke Rusia, dilaporkan menggunakan drone untuk mencapai target sejauh Moskow.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina ke Rusia dan wilayah yang dianeksasi Moskow, terutama Krimea, menjadi lebih sering. Serangan terbaru, pada hari Minggu, merusak dua gedung perkantoran beberapa mil (kilometer) dari Kremlin. Pejabat Ukraina tidak mengakui serangan itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...