Rusia Tutup Kantor Amnesty International
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Amnesty International mengatakan bahwa otoritas Rusia menutup kantor mereka di Moskow, dengan pemerintah kota menyatakan penutupan itu dilakukan karena masalah tunggakan sewa.
Kelompok advokasi HAM tersebut mengatakan bahwa kunci kantor diganti dan sistem tanda bahaya dimatikan di markas tersebut, yang merupakan satu-satunya kantor kelompok itu di Rusia.
Amnesty International kerap mengkritik otoritas Rusia karena memberi perlakuan yang terlalu keras terhadap tahanan dan mendesak pembebasan tahanan dalam kasus yang mereka anggap bermotif politik.
“Staf mengatakan kantor itu dikunci pada sekitar 0700 GMT. Organisasi tersebut belum menerima peringatan apa pun dan tempat itu ditutup tanpa kehadiran mereka,” tulis kelompok HAM tersebut di situs mereka, hari Rabu (2/11).
John Dalhuisen, direktur kelompok itu di Eropa, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami tidak tahu alasan otoritas Moskow melarang staf kami memasuki kantor.”
Dia menambahkan bahwa “mengingat situasi di Rusia saat ini, jelas ada sejumlah penjelasan yang masuk akal.”
Namun, dia mengatakan dirinya berharap akan ada “penjelasan sederhana dari pemerintah.”
Departemen urusan properti Kota Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita pemerintah RIA Novosti bahwa Amnesty telah diberi tahu tentang “sejumlah pelanggaran terkait pembayaran sewa” dan diberi waktu satu bulan untuk membayar atau perjanjian sewanya diputus.
"Kami 100 persen yakin bahwa kami memenuhi semua kewajiban sebagai penyewa," kata John Dalhuisen.
Staf Amnesty International menelepon nomor pemerintah kota 'yang tercantum pada pemberitahuan dalam upaya untuk mengatasi situasi, tapi tidak ada jawaban. Sekarang mereka sedang berupaya menemui pemerintah kota. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...