Rute Tengah Mediternia Lebih Bahaya bagi Migran
ROMA, SATUHARAPAN.COM – Statistik menunjukkan bahwa rute tengah laut Mediterania jauh lebih berbahaya daripada rute lainnya bagi para migran. Arus migran melalui Italia dan Yunani memiliki tahun ini hampir sama (sekitar 97.000 dan 90.500 orang). Namuan angka kematian sangat berbeda. Hampir 2.000 tewas sebelum mencapai Italia, tetapi hanya sekitar 60 yang tewas untuk mencapai Yunani.
Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa hampir 2.000 migran diketahui telah tewas dalam enam bulan pada tahun 2015 ini ketika berusaha melintasi laut Mediterania. Jumlah itu melampaui korban tewas periode sama pada tahun lalu.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migrant / IOM), mengatakan dalam siaran pada hari Selasa (4/8) bahwa sekitar 1.930 orang tewas ketika berusaha mencapai ibu kota Italia, Roma. Mereka menggunakan kapal tua yang tidak layak .
Disebutkan bahwa sebagian besar migran itu berangkat dari Libya. Sementara dalam kasus lainnya, 60 orang tewas ketika mencoba untuk mencapai Yunani.
Kepala IOM, William Lacy Swing mengatakan bahwa para migran itu melarikan diri konflik dan kesulitan lainnya "tidak dapat diterima" di negaranya.
Kematian terbaru tercatat pada pekan lalu ketika 19 orang tewas, sebagian besar akibat kelelahan, panas, kekuarangan air minum, karena persediaan air digunakan untuk mendinginkan mesin perahu. Para pejabat mengatakan bahwa tidak semua kematian migran itu diketahui.
Pada tahun lalu, periode yang sama, IOM mencatat 1.607 orang migran telah tewas. Sepanjang tahun 2014 korban tewas mencapai 3.279.
Menurut IOM, sekitar 188.000 migran telah diselamatkan di Mediterania sepanjang tahun ini. Organisasi ini percaya bahwa lebih banyak migran akan berusaha untuk mencapai pantai Eropa pada musim panas ini, dan kemungkinan mencapai 200.000 orang.
Sebelumnya dilaporkan bahwa seorang pria Maroko umur 27 tahun tewas karena tercekik ketika bersembunyi di dalam koper. Dia berada di bagasi mobil dalam perjalanan dengan feri dari kantong Spanyol di Afrika Utara menuju Melilla di Spanyol selatan.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...