Rwanda akan Beri Nama 23 Bayi Gorila pada September
KIGALI, SATUHARAPAN.COM - Badan Pembangunan Rwanda (Rwanda Development Board/RDB) mengatakan setidaknya 23 bayi gorila gunung yang lahir pada 12 bulan terakhir akan diberi nama dalam upacara pemberian nama tahun ini yang dijadwalkan digelar pada September 2023 di Rwanda.
Upacara tahunan tersebut, yang dikenal masyarakat setempat sebagai "Kwita Izina", akan dilangsungkan di kaki bukit Taman Nasional Gunung Berapi di Kinigi, Distrik Musanze, Rwanda utara, pada 1 September mendatang.
Chief Executive Officer RDB Clare Akamanzi mengatakan bahwa upacara tersebut mencerminkan perayaan atas berbagai pencapaian yang diraih dalam upaya konservasi dan pariwisata negara itu, terutama terkait gorila gunung yang menakjubkan.
"Tahun lalu, pariwisata gorila Rwanda menjadi segmen yang mencatatkan kinerja terbaik, dan tren menunjukkan bahwa 2023 diharapkan akan semakin meningkat, serta membawa kita melampaui pemulihan dan menuju target nasional kita," tuturnya dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/8).
"Ini berarti masyarakat lebih diuntungkan, wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih baik, dan populasi gorila berkembang pesat berkat semua pemangku kepentingan yang secara aktif berpartisipasi dalam konservasi harian mereka."
Pejabat setempat mengatakan bahwa upaya konservasi Rwanda memungkinkan populasi gorila berkembang pesat dan memberikan pengalaman trekking yang lebih baik kepada para pengunjung.
Sejak upacara pemberian nama pertama pada 2005, total ada 374 bayi gorila yang telah diberi nama.
Upacara pemberian nama tersebut akan diawali dengan konferensi percakapan dan peluncuran proyek-proyek komunitas yang didanai melalui program bagi hasil sektor pariwisata.
Berdasarkan program yang diperkenalkan oleh pemerintah pada 2005, sekitar 10 persen dari seluruh pendapatan taman dikembalikan kepada masyarakat di sekitar berbagai taman nasional.
Selama bertahun-tahun, lebih dari 10 miliar franc Rwanda (100 franc Rwanda = Rp1.289) atau sekitar 9 juta dolar AS telah digelontorkan untuk lebih dari 1.000 proyek berbasis komunitas di sekitar Taman Nasional Akagera, Taman Nasional Nyungwe, Taman Nasional Gunung Berapi, dan Taman Nasional Gishwati-Mukura, menurut data RDB. Xinhua
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...