Saad Hariri, Menolak Pencalonan Perdana Menteri Lebanon
Dia mantan Perdana Menteri yang mundur pada Oktober tahun lalu, dan disebut sebagai calon PM utama.
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, disebut sebagai kandidat utama untuk membentuk pemerintahan baru di Lebanon, namun dia menarik namanya dan mundur dari pencalonan pada hari Selasa (25/8). Itu dilakukan di tengah meningkatnya seruan oleh pengunjuk rasa untuk pemerintahan independen yang bebas dari partai politik tradisional.
Saad Hariri meminta semua anggota parlemen untuk menarik namanya dari setiap konsultasi politik dengan presiden yang bertujuan untuk menunjuk perdana menteri baru. "Saya telah berkomitmen untuk tidak mengambil posisi politik sebelumnya... setelah menyelesaikan kontak dengan negara-negara sahabat, komunitas internasional dan kekuatan politik Lebanon," kata Hariri dalam sebuah pernyataan.
Lebanon tanpa pemerintah sejak 10 Agustus ketika Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan pengunduran dirinya sebagai akibat dari ledakan di Beirut, yang menyebabkan hampir 200 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi Beirut pada hari-hari setelah ledakan mematikan itu dan menyerukan pemerintah persatuan nasional yang disepakati oleh semua pihak politik.
Namun, pengunjuk rasa mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap seluruh elite penguasa dan menyerukan pemerintah independen dari partai politik tradisional, bersekutu dengan berbagai poros regional dan internasional.
Hariri mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Oktober 2019 setelah protes anti pemerintah meletus di Lebanon, menuntut diakhirinya korupsi dan frustrasi dengan ekonomi yang runtuh dan standar hidup terus turun.
Setelah ledakan 4 Agustus di Beirut, masyarakat internasional bergegas mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Lebanon, seringkali menekankan kesediaan untuk berurusan langsung dengan penduduk dan bukan dengan pemerintah.
"Saya menganggap bahwa kepentingan internasional yang diperbarui di negara kita ... merupakan peluang yang bisa menjadi yang terakhir... untuk mencapai serangkaian reformasi yang diminta Lebanon," kata Hariri dikutip Al Arabiya.
Hariri berterima kasih kepada mereka yang mengajukan namanya sebagai kandidat untuk memimpin pemerintahan baru, sementara dia mengkritik "kekuatan politik tertentu" karena masih menyangkalan terhadap realitas Lebanon. “Saya menyatakan bahwa saya bukan kandidat untuk memimpin pemerintahan baru dan saya meminta semua orang untuk menarik nama saya dari musyawarah ini,” kata Hariri.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...