Sabun Pencegah Malaria Ditemukan Mahasiswa Afrika
OUAGADOUGOU, SATUHARAPAN.COM - Saat ini telah ditemukan sabun mandi sebagai sarana pencegah penyakit yang paling mematikan di benua Afrika, malaria. Seperti diberitakan cnn.com pada Senin (15/7) Moctar Dembele (warga negara Burkina Faso) dan Gerard Niyodinko (warga negara Burundi) memenangkan penghargaan dari International Institute for Water and Environmental Engineering atas keberhasilan mereka sebagai pencipta sabun mandi tersebut.
Moctar dan Gerard meramu tumbuh-tumbuhan herbal lokal untuk menciptakan sabun anti malaria. Bahan-bahan tersebut antara lain minyak esensial dari daun jeruk dan beberapa bahan lain yang dirahasiakan, dan juga shea butter, menurut sheainstitute.com shea butter adalah krim yang terbuat dari ekstrak biji pohon shea Afrika yang telah telah lama digunakan sebagai kosmetik alami, pelembab dan juga ramuan untuk menghilangkan bekas luka di kulit.
"Setelah menggunakan sabun ini, kullit akan memiliki aroma khas, yang tidak disukai nyamuk," ujar Gerard yang masih berkuliah di International Institute for Water and Environmental Engineering di Ouagadougou bersama Dembele.
Sabun ajaib ini dinamakan Fasoap. Jauh sebelum itu temuan mereka juga telah memenangkan hadiah 25.000 dollar Amerika atau Rp. 250,5 juta dalam Global Social Venture Competition (GSVC) yang digelar pada bulan April 2013.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...