Saduki Tak Percaya Kebangkitan
SATU HARAPAN.COM Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia (Luk. 22:30). Demikianlah pertanyaan beberapa orang Saduki kepada Yesus.
Sejatinya, pertanyaan itu timbul bukan karena mau tahu. Mereka hanya ingin mendapatkan peneguhan akan kepercayaan yang dianut. Orang Saduki tidak percaya akan kebangkitan. Dan mereka yakin kasus yang mereka ajukan akan membuat Guru dari Nazaret itu mau tak mau mengakui bahwa orang mati tidak akan pernah bangkit.
Pada waktu itu masyarakat Yahudi terbagi dalam tiga golongan. Pertama, golongan Farisi yang sangat menaati perintah Taurat secara rinci. Kedua, golongan Eseni yang mengundurkan diri dari keramaian untuk menyatukan diri dengan Allah dalam doa dan meditasi. Ketiga, golongan Saduki yang terkesan lebih liberal dan kerap melanggar Taurat.
Dengan tegas Yesus berkata, Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup (Luk. 20:38).Dengan penjelasan ini Yesus hendak menyatakan bahwa orang Saduki berpikir menurut pikiran manusia. Mereka agaknya lupa bahwa manusia sesungguhnya hanyalah ciptaan. Dan memang tak gampang bagi ciptaan untuk sungguh-sungguh memahami Allah.
Dalam Alkitab BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini), Yesus menjelaskan: Nah, Allah itu bukan Allah orang mati! Ia Allah orang-orang yang hidup! Sebab untuk Allah, semua orang hidup. Dengan kata lain, orang yang hidup di dunia untuk Allah akan mengalami hidup kekal yang ditujukan bagi Allah. Mereka hidup abadi untuk Allah.
Di sinilah letak masalahnya: orang Saduki tidak ingin hidup untuk Allah, namun di luar aturan Allah. Dan ketidakinginan hidup bagi Allahseturut dengan kehendak Allahdi dunialah yang membuat mereka akhirnya mengembangkan ajaran bahwa orang mati tidak akan bangkit lagi.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...