Saham Wall Street Turun Terkait Sanksi Terhadap Rusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada hari Selasa (29/7 atau Rabu pagi WIB), setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa memperluas sanksi terhadap Rusia, membayangi data ekonomi dan laporan-laporan laba perusahaan Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 70,48 poin (0,42 persen) menjadi 16.912,11. Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 8,96 poin (0,45 persen) menjadi 1.969,95, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 2,21 poin (0,05 persen) menjadi 4.442,70.
Uni Eropa, yang telah lebih ragu daripada AS untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia, memberlakukan pembatasan baru pada sektor keuangan, pertahanan dan energi untuk meningkatkan biaya ekonomi bagi Rusia atas intervensinya di Ukraina.
AS mengikuti dengan pembatasan baru pada sektor energi Rusia, unit-unit industri dan lembaga keuangan.
Jack Ablin, direktur investasi BMO Private Bank, mengaitkan penurunan saham-saham pada Selasa sepenuhnya dengan sanksi-sanksi, diikuti laporan-laporan laba perusahaan yang bervariasi.
"Selalu ada `blowback` (pukulan balik) ekonomi dari sanksi," katanya. "Setiap kali perdagangan tertahan dengan cara apapun, itu menciptakan dislokasi dan distorsi yang umumnya negatif."
Komponen Dow, Pfizer selesai 1,2 persen lebih rendah setelah melaporan penyesuaian laba 58 sen per saham, satu sen di atas ekspektasi analis. Para analis mencatat beberapa penjualan produk obat yang paling sukses selama kuartal lalu akan mengalami berakhirnya hak paten.
Produsen obat lainnya Merck, juga di Dow, naik 1,1 persen setelah labanya 85 sen per saham lebih besar empat sen dari yang diharapkan. Penjualan yang lebih baik pada obat diabetes Januvia/Janumet, obat anti-kolesterol Zetia/Vytorin dan obat lainnya membantu mengimbangi dampak berakhirnya hak paten.
UPS turun 3,7 persen karena perusahaan pengiriman itu mengatakan labanya untuk setahun penuh akan menjadi 4,90-5,00 dolar AS per saham, turun dari proyeksi April sebesar US$ 5.05 - US$ 5,30 per saham.
Perusahaan mengatakan terjadi peningkatan pengeluaran untuk meningkatkan kapasitas pada puncak musim liburan November-Desember.
Wal-Mart turun 0,4 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat peritel raksasa itu, menyimpulkan bahwa investasi perusahaan saat ini untuk meningkatkan kehadirannya secara daring atau online dan di pasar toko-toko kecil, sementara "dapat dimengerti," akan merugikan pendapatan dalam jangka pendek.
Tetapi Goldman meningkatkan peringkat Costco Wholesale dalam laporan yang sama, sebagian karena potensi pertumbuhan internasional yang kuat. Saham Costco naik 1,5 persen.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,46 persen dari 2,49 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,22 persen dari 3,26 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...