Sama, Jatah Nasi Bungkus Presiden dan Pengungsi Kelud
BATU, SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono makan siang bersama para pengungsi erupsi Gunung Kelud di Gedung Olahraga Ganesha Kota Batu, Selasa (18/2) siang. Mereka sama-sama makan nasi bungkus.
"Ini sama dengan milik saudara-saudara," kata Presiden Yudhoyono sambil menunjukkan nasi bungkus yang dimakannya.
Sementara itu saat Presiden dan Ani Yudhoyono menikmati nasi bungkus bersama puluhan pengungsi yang rata-rata adalah kaum ibu, anak-anak balita dan kelompok lanjut usia beberapa pengungsi menghibur dengan lagu-lagu dangdut populer.
Seusai para pengungsi bernyanyi, Presiden Yudhoyono kemudian mengatakan bahwa rombongan dari Jakarta juga akan menghibur para pengungsi dengan menyumbang lagu.
"Pak Sudi Silalahi yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam Brawijaya akan menyumbang lagu Jo Podo Nelongso," kata Presiden yang disambut tepuk tangan para pengungsi.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang berdarah Batak tersebut kemudian dengan semangat membawakan lagu berbahasa. Jawa itu, yang ternyata sangat dikenal oleh para pengungsi sehingga banyak yang ikut bernyanyi bersamanya.
Hadiah
Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga memberikan hadiah kepada pengungsi berupa wisata gratis ke Taman Hiburan Jatim Park.
"Agar bapak, ibu, serta anak-anak semua bisa rileks sebelum kembali," katanya.
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Presiden Yudhoyono menyampaikan terima kasih pada pemerintah dan warga Kota Batu yang telah menerima para pengungsi.
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama Gunung Kelud kembali pulih menjadi normal dan bapak ibu bisa kondur (pulang, Red) ke rumah masing-masing," kata Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Kedatangan Presiden dan Ibu Negara disambut dengan antusias oleh pengungsi yang berebut berjabat tangan dan mengabadikan pasangan tersebut dengan telepon genggamnya.
Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang terjadi pada Kamis (13/2), pukul 22.50 WIB, dan diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.
Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer (km) dengan volume material abu sangat besar mencapai hingga 200 juta meter kubik terbawa angin ke berbagai arah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada ketinggian letusan 1.500 meter hingga 3.000 meter arah angin menuju utara dan timur laut. Sedangkan ketinggian 5.000 meter angin mengarah ke barat laut.
Letusan antara ketinggian 10.000 hingga 15.000 meter arah angin menuju ke barat dan barat daya. Sedangkan hingga ketinggian 17.000 meter arah angin menuju ke timur.
Turut dalam kunjungan kerja kali ini antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...