Sampah Menumpuk di TPS Pasar Minggu Pasca Pemblokiran

Tumpukan sampah menggunung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Minggu sejak pagi pasca pemblokiran armada truk angkutan sampah ke Bantar Gebang sejak kemarin, Selasa (3/11). Sampah dari areal satu Kecamatan Pasar Minggu tersebut sejak pagi tidak bisa diangkut, sementara mobil angkutan serta motor angkutan sampah sampai dengan sore ini masih menunggu di sekitar lokasi. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Seorang warga saat melintas di antara deretan kendaraan angkutan sampah dari berbagai tempat di satu Kecamatan Pasar Minggu yang sampai dengan sore ini masih belum diangkut dengan truk angkutan sampah ke Bantar Gebang.

Seorang pekerja pengangkut sampah saat tiba di lokasi TPS Pasar MInggu yang sampai dengan sore ini menumpuk karena belum diangkut oleh truk angkutan sampah yang biasa beroperasi.

Deretan kendaraan pengangkut sampah yang sampai sore hari ini masih antre di lokasi TPS Pasar Minggu karena tidak diangkut oleh truk angkutan sampah yang biasa beroperasi setiap harinya.

Seorang warga saat mencari sisa sampah botol plastik yang masih bisa dimanfaatkan dari tumpukan sampah yang menggunung di TPS Pasar MInggu, Jakarta Selatan sejak pagi hingga sore ini.

Sampah yang dibawa oleh kendaraan pengangkut sampah dari kawasan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang sampai dengan sore ini menunggu kabar karena tidak dapat diangkut ke Bantar Gebang.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menumpuk. Sampah kiriman dari satu Kecamatan Pasar Minggu terpaksa tidak bisa diangkut karena armadanya tertahan, hari Selasa (3/11).

Truk pengangkut sampah yang biasanya beroperasi di sekitar kawasan tersebut sejak kejadian pemblokiran di Bantar Gebang pada, Senin (2/11) kemarin, tidak bisa kembali. Menurut salah satu petugas angkutan sampah, tadi malam truk sampah dapat membuang ke Bantar Gebang, tapi sekembalinya dari sana mereka ditahan, dan tidak bisa kembali.

Akibatnya hari ini sampah di TPS Pasar Minggu menumpuk dan dipenuhi dengan antrean kendaraan angkutan umum baik yang datang dari pemukiman, maupun di pinggir jalan. Sampai dengan sore hari ini, puluhan supir angkutan sampah masih berkumpul di lokasi pembuangan, sementara informasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, belum ada.

Sampah menjadi persoalan yang sampai hari ini belum dapat teratasi. Menurut catatan, produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6.000 ton per hari. Angka tersebut dua kali lipat dari target yang tertuang dalam kontrak kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pihak swasta pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantar Gebang, yaitu 3.000 toh per hari.

Editor : Eben E. Siadari