Samsung Minta Maaf Kepada Konsumen China
TAIWAN, SATUHARAPAN.COM – Samsung Elektronik meminta maaf kepada konsumennya di China setelah sebuah laporan di televisi mengungkapkan bahwa beberapa ponsel tidak berfungsi.
Laporan itu tentang kerusakan chip memory tersebut dan mengkritik kebijakan perbaikannya.
Samsung, yang menghasilkan hampir 14% dari total pendapatan keseluruhan dari China, mengatakan akan memberikan perbaikan gratis untuk tujuh model yang disebutkan dalam laporan.
Samsung merupakan perusahaan asing terbaru yang akan dikritik media China.
Perusahaan Korea Selatan ini mengatakan dalam pernyataannya bahwa “dengan tulus meminta maaf” kepada konsumen China untuk ketidaknyamanan yang disebabkan oleh “masalah manajemen” perusahaan dan mereka menyambut pengawasan dari media.
Model yang disebutkan di China Central Television (CCTV) adalah Galaxy S3 dan ponsel-ponsel Note.
Pengawasan Ketat
China adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia dan negara yang paling padat penduduknya.
Kombinasi pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan meningkat dan basis konsumen yang besar telah membuatnya menjadi pasar kunci bagi perusahaan-perusahaan terkemuka global.
Namun, karena perusahaan asing terus mengembangkan bisnis mereka di China mereka datang dengan pengawasan yang semakin meningkat dan ketat.
Awal pekan ini, sebuah laporan yang terpisah pada CCTV mengklaim bahwa Starbucks, rantai perusahaan kopi terbesar di dunia, memberikan harga yang lebih tinggi di China daripada di pasar utama lainnya.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Starbucks memperoleh kebebasan yang lebih luas di China karena harganya.
Pada April, CEO Apple, Tim Cook meminta maaf kepada konsumen di China setelah dua minggu dikritik oleh media milik negara atas perbaikan dan garansi kebijakan. Media menuduh perusahaan tersebut sangat arogan, serakah dan melemparkan bebannya ke lingkungan sekitar.
Permasalahan di Taiwan
Dalam perkembangannya yang terpisah, Samsung didenda 10 juta dolar Taiwan (Rp 3,7 miliar) oleh Taiwan’s Fair Trade Commission.
Denda tersebut muncul setelah penyelidikan oleh komisi tersebut atas laporan bahwa Samsung membayar orang Taiwan untuk mengkritik singannya, HTC online.
Ponsel HTC
Komentar buruk produk HTC diduga diposting oleh mahasiswa yang dibayar oleh Samsung. Komisi menuduh bahwa Samsung telah menyewa jasa sebuah perusahaan periklanan, OpenTide Taiwan, untuk membantu dengan pemasaran online.
Sun Lih Chyun, wakil ketua dan juru bicara Fair Trade Commission, menyatakan bahwa pendidikan telah menunjukkan bahwa OpenTide telah menyewa mahasiswa dan blogger untuk menulis komentar tentang Samsung dan juga mengkritik produk HTC.
Dia menambahkan bahwa OpenTide memberikan laporan mingguan dan bulanan ke Samsung tentang pernyataan secara online, yang menunjukkan bahwa Samsung sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi.
OpenTide juga didenda tiga juta dolar Taiwan (Rp 1,1 miliar) oleh komisi tersebut untuk kerjasamanya dengan Samsung.
Tuduhan tersebut pertama kalinya muncul pada bulan April tahun ini.
Pada saat itu, Samsung sangat menyayangkan insiden tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menaati “prinsip-prinsip dasar” perusahaan.
Pada awal 2013, Samsung didenda oleh pemerintah Taiwan untuk sebuah iklan yang menyesatkan konsumen tentang kamera pada Galaxy Y Duo.(bbc.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...