Sandera AS dan Australia Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan Taliban
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Kelompok Taliban Afghanistan telah membebaskan dua akademisi Barat yang disandera sejak 2016 dengan imbalan tiga gerilyawan senior Taliban yang dipenjara oleh pemerintah Afganistan.
BBC melaporkan pada Selasa (19/11), warga Amerika Kevin King dan Timothy Weeks dari Australia dibebaskan setelah tiga tahun diculik di luar kampus American University of Afghanistan di Kabul di mana mereka bekerja sebagai dosen.
Tiga militan tiba di Qatar dari Afghanistan sebagai bagian dari pertukaran.
Para pejabat Afghanistan mengatakan kesepakatan itu bertujuan memulai kembali perundingan dengan Taliban. Kesepakatan itu dilihat pemerintah Afghanistan sebagai langkah utama dalam mengupayakan perundingan langsung dengan Taliban.
Sebelumnya pada Selasa (12/11), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan pemerintah akan membebaskan seorang pemimpin faksi militan Taliban Haqqani dan dua komandan lainnya untuk ditukar dengan dua profesor universitas, yaitu warga Amerika Serikat Kevin King dan warga Australia Timothy Weeks.
Dua profesor bahasa Inggris itu disergap oleh orang-orang bersenjata dan diambil dari sebuah kendaraan saat meninggalkan kampus universitas mereka di Kabul pada 7 Agustus 2016.
Satuan SEAL Angkatan Laut AS mencoba melakukan misi penyelamatan beberapa hari kemudian, tetapi Timothy Weeks yang berasal dari Wagga Wagga di Australia dan Kevin King dari Pennsylvania telah dipindahkan hanya beberapa jam sebelumnya.
Pasangan ini kemudian muncul dalam sebuah video, dirilis pada Januari 2017, meminta Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menyetujui kesepakatan pembebasan mereka.
Pada hari Selasa (19/11), satu sumber Taliban di Afghanistan selatan mengatakan kepada BBC bahwa pasangan itu telah diserahkan di distrik Nawbahar di provinsi Zabul pada pukul 10:00 waktu setempat atau pukul 12:00 WIB. (bbc.com)
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...