Santer Wacana Satya W Yudha Pengganti Arcandra Tahar
Satya mengatakan kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi menganut sistem presidensial, sehingga kewenangan mutlak menentukan komposisinya berada di tangan Presiden Jokowi.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota Fraksi Partai Golkar, Satya W Yudha, enggan menanggapi wacana dirinya menggantikan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, karena merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Saya serahkan keputusan kepada Presiden Jokowi, kalau beliau memutuskan baru boleh ada pernyataan itu," katanya, di gedung DPR, Jakarta, hari Selasa (16/8).
Satya mengatakan kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi menganut sistem presidensial, sehingga kewenangan mutlak menentukan komposisinya berada di tangan Presiden Jokowi.
Hal itu dikatakannya menanggapi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ke Istana Negara pada hari Senin (15/8) malam yang diisukan mengusulkan Satya menjadi pengganti Arcandra.
"Semua pihak harus ingat bahwa kabinet kita presidensial jadi kewenangan mutlak bukan Ketua Umum partai politik tapi Presiden," ujarnya pula.
Selain itu, anggota Komisi VII DPR tersebut mengatakan, DPR mendorong bahwa investasi di bidang pertambangan itu harus atraktif. Karena itu DPR memberikan ruang kepada pemerintah untuk berinovasi memberikan insentif di saat suasana global sangat ketat.
"Itu yang kami dorong. Inovasi bisa bermacam-macam, di migas itu misalnya meng-introduce adanya sliding skill, bisa mengadopsi di saat harga minyak dunia sangat turun dan juga bisa mengadopsi di saat harga minyak naik," katanya lagi.
Sebelumnya, politisi Golkar lainnya, yakni Wakil Ketua Komisi VII, Fadel Muhammad, mengharapkan Presiden Joko Widodo segera menentukan pengganti Arcandra.
"Seminggu ke depan harusnya sudah ada (pengganti) karena kan mau bahas anggaran. Lebih cepat lebih baik ya," kata Fadel di Jakarta, Senin.
Menurut Fadel, sektor energi merupakan salah satu sektor penting dan berkontribusi cukup besar bagi Indonesia, di samping sektor pangan dan maritim.
Ia juga menuturkan Golkar akan siap apabila kader-kadernya dipercaya untuk mengisi kekosongan jabatan Menteri ESDM seperti Satya W Yudha dan Enny Anggraeny Anwar yang keduanya juga merupakan Anggota Komisi VII DPR.
"Golkar kan selalu punya kader banyak. Kalau dibutuhkan, kami punya segudang kader yang siap," kata Fadel. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...