Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Tak Tercapai Tanpa Kesetaraan Jender

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM –  Ketika para pemimpin dunia bertemu dalam KTT Sustainable Development Goals, United Nations Women (Perempuan PBB)  dan Tiongkok sebagai penyelenggara membahas tentang kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan.

Pada kesempatan itu, Minggu (27/9) Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai "tanpa hak penuh dan setara bagi setengah  populasi dunia (perempuan), dalam hukum dan dalam praktik."

KTT Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan menyerukan komitmen untuk aksi pada para pemimpin dunia secara konkret dan tegas mengatasi kesenjangan kesetaraan jender.

"Hari ini, para pemimpin dunia yang menyatakan tanggung jawab pribadi mereka untuk kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan," kata Ban Ki-moon. "Ini adalah yang seharusnya."

Sementara ada kemajuan di banyak negara, namun juga masih ada jalan panjang di wilayah lain. "Terlalu banyak perempuan dan anak perempuan terus didiskriminasi, mengalami kekerasan, ditolak untuk  kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan, dan dikeluarkan dari posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan," kata dia.

"Kita tidak bisa mencapai Agenda 2030 kita dalam Pembangunan Berkelanjutan tanpa hak penuh dan setara untuk setengah dari populasi dunia, dalam hukum dan dalam praktik. Kita tidak dapat secara efektif menanggapi keadaan darurat kemanusiaan tanpa memastikan perempuan dan anak perempuan dilindungi dan kebutuhan mereka diprioritaskan," katanya.

KTT itu menandai 20 tahun Deklarasi Beijing yang merupakan landasan aksi terkait kesetaraan jender. Dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk berkomitmen benar tentang kesetaraan jender.(un.org)