Sastrawan NH Dini Berpulang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sastrawan NH Dini, 82 tahun, berpulang. Berita itu beredar melalui media sosial bersumber dari Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (Hiski), Selasa, 4 Desember 2018.
“Beliau meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Gombel. Mobil beliau tertimpa muatan truk di depannya saat perjalanan pulang dari tusuk jarum. Diduga gegar otak. Meninggal pukul 16.00 WIB. Saat ini jenazah masih disucikan di RS Elizabeth utk disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri.”
“Besok setelah pukul 12.00 WIB, akan dikremasi di pemakaman Kedungmundu Semarang.”
Informasi yang beredar di WAG Hiski itu didapatkan dari Br Heri, kepala Bruder Wisma Lansia Harapan Asri Banyumanik Semarang.
Karier NH Dini
NH Dini, yang bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, dikenal melalui karya-karyanya, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998). Belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan.
Sastrawan Budi Darma, mengutipdari Wikipedia, menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki. Terlepas dari apa pendapat orang lain, Dini mengatakan akan marah bila mendapati ketidakadilan, khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan.
Dalam karyanya yang berjudul Dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap istrinya. Ia seorang pengarang yang menulis dengan telaten dan produktif, seperti komentar Putu Wijaya; “kebawelan yang panjang”.
NH Dini meraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand. Telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, ia sendiri mengaku hanyalah pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi, dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya.
Dini yang digelari pengarang sastra feminis, sudah melahirkan puluhan karya. Pendiri Pondok Baca NH Dini di Sekayu, Semarang ini, hingga akhir hayatnya telah menulis lebih dari 20 buku.
Dari pernikahannya dengan diplomat Prancis Yves Coffin, NH Dini dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang dan Pierre-Louis Padang. Pierre-Louis Padang Coffin dikenal sebagai animator dan sutradara film Prancis, yang menyutradarai film pecahan Despicable Me, Minions (2014).
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...