Satu TNI Gugur, Tiga Anggota Radikal Tewas di Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur dan tiga "anggota radikal" bersenjata tewas dalam dua peristiwa baku tembak yang terjadi di wilayah Papua.
"Tiga orang tewas dalam baku tembak dan belum jelas siapa yang melepaskan tembakan pertama dalam insiden Jumat (24/1) tersebut," kata Andika Perkasa, Sabtu (25/1).
Anggota TNI AD yang meninggal itu adalah Pratu Sugiarto. Saat itu Sugiarto tengah mengawal rombongan Dandim Puncak Jaya, Kapolres Puncak Jaya, dan Danyon 751 Raider, pada Jumat (24/1), di ketinggian Pintu Angin, Papua. "Jam 10.10 WIT Tim Perkuatan yang sedang merapat ini dihadang oleh kelompok radikal bersenjata pimpinan Yambi, di Ketinggian Pintu Angin," kata Andika Perkasa mengkronologikan seperti disampaikan dalam grup Facebook Tentara Nasional Indonesia.
Menurut dia, Sugiarto dan rombongan itu tengah bergerak menuju titik lokasi di mana tim Gabungan Batalyon 751 Raider dan Satgas Bantuan sedang melakukan operasi keamanan di daerah Puncak Jaya, Papua. Tim tentara meminta bantuan setelah berhasil menewaskan satu anggota separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan menyita satu pucuk senjata.
"Tim yang terdiri atas 25 orang tersebut lantas disergap oleh kelompok bersenjata dalam perjalanan ke lokasi. Mereka membunuh seorang tentara dalam insiden itu," kata Andika Perkasa menambahkan.
"Jam 12.00 WIT jenazah Pratu Sugiarto tiba di RSUD Mulia. Operasi Keamanan saat ini masih dilanjutkan Tim Gabungan TNI AD untuk mengejar kelompok radikal bersenjata di Puncak Jaya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD itu. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...