Saudi Bantah Tuduhan Perdana Menteri Irak Terkait Terorisme
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Arab Saudi menolak tuduhan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki bahwa Riyadh mendanai pejuang pasukan Sunni yang berperang di provinsi Anbar barat Irak.
“Kerajaan Saudi mengecam pernyataan agresif dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh Perdana Menteri Irak,” kata seorang petugas yang tidak dikenal kepada agen berita Saudi, Senin (10/3).
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada Sabtu (8/3), Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar mendukung kelompok-kelompok bersenjata tidak hanya di Irak namun di Timur Tengah serta terorisme di seluruh dunia.
“Nouri al-Maliki mengetahui dengan sangat baik lebih dari orang lain atas posisi yang jelas dan kategori sebuah kerajaan memerangi terorisme dan menyadari upaya kerajaan untuk memerangi fenomena ini secara lokal dan global,” kata petugas itu kepada kantor berita AFP.
Pasukan Irak bersama-sama berjuang dengan pejuang al-Qaeda yang diilhami oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) di dua kota utama Anbar sejak 1 Januari lalu.
ISIL menyerbu Falluja dan sebagian daerah Ramadi setelah pemberontakan suku yang dipicu oleh penangkapan seorang legislator Sunni dan kliring dari sebuah kamp protes anti-pemerintah.
Pejabat itu mengatakan kekerasan secara terus menerus sedang terjadi di Irak, “Jelas dengan restu dan dukungan dari kebijakan sektarian dan eksklusif dari pemerintahannya.”
“Jelas bahwa tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mencoba dan memutarbalikkan fakta dan menyalahkan orang lain untuk menutupi kekurangan internal Perdana Menteri Irak yang membuat Irak memicu api perselisihan sektarian dalam layanan faksi daerah,” kata sebuah sumber SPA.
Kekerasan di Irak telah memburuk dalam satu tahun terakhir saat ISIL meluncurkan serangan bom dahsyat pada pertengahan 2013 lalu.
Lebih dari 700 orang tewas dalam kekerasan pada bulan Februari. Laporan tersebut tidak termasuk dengan 300 kematian yang dilaporkan Anbar. Tahun lalu adalah tahun yang paling mematikan sejak tahun 2008 dengan hampir 8000 orang tewas atas serangan tersebut. (aljazeera.com)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...