SBY: Pulau Komodo Tempat Baru Keajaiban Warisan Alam Dunia
LABUAN BAJO, SATUHARAPAN.COM – Setelah diumumkan dua tahun lalu (11/11/2011), pada Jumat lalu (13/9), Yayasan Komodo Kita dan Tim dari The New 7 Wonders mengadakan inaugurasi penetapan pulau Komodo sebagai Tujuh Keajaiban Dunia versi The New 7 Wonders.
Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara penetapan atau ini. Dalam sambutannya, Presiden SBY menyampaikan terima kasih kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita, Jusuf Kalla (JK) dan tim yang telah berjuang sehingga Pulau Komodo ditetapkan sebagai salah satu keajaiban alam dunia.
“Mari kita lanjutkan kerja sama kita dan mari kita jadikan Pulau Komodo tempat yang baru bagi keajaiban warisan alam dunia,” kata SBY di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Jusuf Kalla dalam pembukaan pidatonya berkata, “Kalau Komodo menang sebagai The New 7 Wonders, maka Komodo tetaplah Komodo yang berkubang di lumpur. Komodo tidak merasakan kebanggaan dan keuntungan. Tetapi yang merasakan adalah warga sekitar tempat ini,”
Suasana inaugurasi Taman Nasional Komodo menjadi The 7 New Wonders di Pulau Komodo Jumat 13/9, berlangsung cair bahkan jenaka setelah JK, Duta Komodo yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita, menyampaikan pidatonya pada acara tersebut mengundang tawa hadirin termasuk Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir didampingi Ibu Ani Yudhoyono.
"Saya menerima jabatan sebagai Duta Komodo, hanya 24 hari sebelum penetapan Tujuh Keajaiban Baru Dunia," kata JK menceritakan. "Dan ini artinya bapak Presiden setelah saya menjabat sebagai Wapres, saya turun pangkat jadi duta. Itu pun duta tidak punya SK, hanya ditunjuk saja oleh Emmy Hafild." disambut tawa hadirin.
Di ujung pidato, JK berharap agar Gubernur NTT Frans Lebu, mengajak warganya lebih ramah dan banyak tersenyum seperti di Bali. "Tirulah Bali bagaimana warganya melayani turis," ujar JK.
“Saya ada cerita Pak Presiden tentang pelayanan wisatawan di Nusa Tenggara ini. Cerita tersebut dari Pak Gubernur,” kata JK. “Kisahnya, seorang turis meminta sebotol bir kepada pelayan restoran. Setengah jam lagi, sang turis kembali meminta bir. Pelayan pun datang mengantarkan bir. Setengah jam berikutnya, Sang Turis kembali minta tambah sebotol bir. Menanggapi permintaan turis tersebut, si pelayanan bukannya senang sebaliknya menyampaikan kepada turisnya; ‘kenapa tidak minta sekaligus? Kenapa minta sebotol-sebotol?’” cerita JK yang sontak mengundang tawa dari SBY.
Itulah bedanya dengan pelayanan di Bali. Kalau di Bali Anda meminta makanan dan minuman berkali-kali pun tetap dibalas dengan ramah dan penuh senyum.
“Jadi bapak gubernur, perlu dilatih banyak tersenyum warganya,” kata JK
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...