Seandainya Semua Rela Berkorban
Rela berkorban juga tidak pernah mengenal batas suku, agama, ras, dan golongan. Rela berkorban hanya mengenal nurani yang tergugah.
SATUHARAPAN.COM – Saya terhenyak saat membaca kisah James Harrison, seorang anggota paduan suara Quachita Baptist University yang baru pulang tour dari Eropa. Ketika pesawat yang ditumpanginya mendarat pada 1 Juni 1999 di Little Rock Arkansas Amerika, hujan deras dan badai menerpa landasan pacu. Akibatnya pesawat keluar lintasan dan menabrak tiang-tiang lampu sehingga tangki bahan bakar robek dan pesawat pun terbakar.
Melihat pesawat mulai terbakar, James Harrison berusaha menolong penumpang satu per satu keluar dan membawanya ke tempat aman. Menolong dan menyelamatkan—mungkin hanya itulah yang terlintas di pikirannya. Dalam usaha penyelamatan terakhirnya, Harrison terjebak asap dan api, yang menyebabkannya gagal menyelamatkan diri. Harrison meninggal di tengah kobaran api. Ketika upacara pemakaman, banyak pelayat yang hadir termasuk orang-orang yang pernah ditolongnya.
Kisah di atas merupakan realisasi nyata dari keinginan rela berkorban untuk orang lain lebih dahulu, dengan mengesampingkan kepentingan diri sejenak. Andaikata sifat seperti ini tetap tertanam dan tumbuh subur di hati masyarakat kita, alangkah indahnya kebersamaan yang bisa dibangun di dalamnya.
Rasa egoisme, sifat individualistis, dan ketidakpedulian di zaman sekarang, menjadi penghalang paling besar dalam membangun rasa nyaman, aman, tenteram, dan damai. Ditambah lagi tabiat rakus semakin mengoyak solidaritas dan membuang jauh keinginan rela berkorban.
Semestinya sebagai sesama anak bangsa, kita sama-sama rindu untuk berbagi, menolong, dan saling berkorban meski dalam skala kecil sekalipun. Keinginan itu tidak harus menunggu momen tertentu, apalagi hanya sekadar menebar pencitraan semata. Rela berkorban juga tidak pernah mengenal batas suku, agama, ras, dan golongan. Rela berkorban hanya mengenal nurani yang tergugah.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...