Sebangsa, Medsos Buatan Indonesia, Resmi Diluncurkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah diujicobakan secara terbatas November lalu, kini Sebangsa, media sosial asli buatan Indonesia resmi terbuka untuk publik.Lebih dari sekadar sarana bersosialisasi, Sebangsa diposisikan sebagai media sosial berbasis layanan publik.
Enda Nasution, Co-CEO dan co-founder Sebangsa, mengatakan Sebangsa diharapkan menjadi platform medsos asli Indonesia yang akan mendorong transparansi pemerintahan, lebih dari yang ditawarkan oleh e-government selama ini.
"Kami ingin Sebangsa dapat mendorong transparansi dalam layanan publik. Kami percaya bahwa sumbangan teknologi digital untuk bangsa ini ke depan masih akan lebih besar lagi, dan kami berniat untuk mewujudkannya, menjadi bagian dari gerakan menuju perubahan," kata Enda Nasution dalam percakapan dengan satuharapan.com, Rabu (21/1).
Sama seperti medsos pada umumnya, Sebangsa memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi dengan cara yang sama dengan yang disuguhkan oleh Facebook dan Twitter. Namun, lebih dari itu, Sebangsa juga menyediakan aplikasi yang memberikan kesempatan para pemilik akun untuk melaporkan peristiwa yang berkaitan dengan layanan publik, pengaduan ataupun umpan balik.
Sebagai contoh, layanan Sebangsa911 disediakan sebagai wadah untuk membantu pengguna Sebangsa meminta pertolongan atau melaporkan kondisi darurat. Di sini pengguna Sebangsa dapat berinteraksi dan bekerjasama untuk menginformasikan kondisi darurat melalui linimasa sebangsa911.
Ada dua fiturnya, yaitu Pesan Panik, yang merupakan fitur untuk mengabaran kondisi gawat darurat kepada orang terdekat. Sedangkan Pesan Jaga-jaga, merupakan wadah meninggalkan jejak untuk pencegahan kejahatan.
Lalu ada Sebangsa1800, wadah layanan suara konsumen bagi pengguna Sebangsa untuk mengajukan pertanyaan, membuat pengaduan, memberi saran dan mengulas sebuah penyedia layanan (brand). Boleh tentang produk atau jasa perusahaan, bisa pula dari layanan publik.
Enda mengungkapkan, Sebangsa1800 bertujuan untuk menghubungkan pihak konsumen dan pihak produsen dari suatu produk, jasa dan juga layanan publik. Pengguna Sebangsa dapat juga melihat kumpulan ulasan mengenai sebuah produk, jasa, dan layanan publik.
Hingga saat ini, menurut Enda, sudah ada 6000 follower Sebangsa. Walaupun ia tidak menetapkan target tertentu, ia mengharapkan followernya terus meningkat. Enda yakin apabila aplikasi Sebangsa berhasil, akan menjadi preseden baru dalam transparansi layanan publik di Indonesia. Apalagi, kata dia, pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini terus mengedepankan penggunaan medsos untuk mengomunikasikan kebijakan-kebijakannya.
Enda menargetkan perusahaan telekomunikasi, BUMN seperti PLN dan PAM akan memanfaatkan Sebangsa sebagai sarana mendapat umpan balik dari publik.
Menurut Enda, Sebangsa diprakarsai oleh PT Sebangsa Bersama, yang dimiliki oleh dirinya dan sejumlah rekan. Enda menolak menyebut nama-nama mereka. Saat ini, tidak kurang dari 50 orang bekerja untuk Sebangsa, sebagian besar di Yogyakarta.
Enda tidak bersedia menyebut jumlah investasi awal yang mereka kucurkan untuk menyiapkan aplikasi ini. "Informasi soal investasi termasuk yang tidak ingin dipublikasikan," tutur dia.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...