Sebar Materi Anti Gay, Pria Tasmania Wajib Minta Maaf ke Publik
TASMANIA, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria di Tasmania, Australia, dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tribunal Anti Diskriminasi karena mengedarkan sebaran yang menyatakan gay lebih cepat meninggal ketimbang heteroseksual. Pria itu diperintahkan untuk membuat permintaan maaf terbuka di media atas perbuatannya tersebut.
Edaran berupa pamflet yang menekankan "Data Statistik Homoseksualitas’ itu dibagikan di sekitar permukiman Sandy Bay, sekitar 17 Kilometer dari Kota Hobart, Tasmania pada tahun 2013 atas nama Threewisemonkeys.
Edaran itu belakangan diketahui diterbitkan oleh pria bernama James Durston. Dalam pamflet itu dikatakan perilaku homoseksualitas tidak boleh ditolerir.
Data statistik yang dimuat dalam pamflet itu juga menunjukkan gay cenderung meninggal karena penyakit dan kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan orang heteroseksual.
Beberapa dari edaran itu mengatakan Alkitab menolak homoseksualitas karena dianggap sebagai tindakan keji dan bahwa gay rata-rata meninggal pada usia 40-an.
Pamflet itu juga memuat klaim lain termasuk warga lesbian 435 kali lebih mungkin menjadi korban pembunuhan, 932 kali lebih mungkin meninggal karena bunuh diri, dan 466 kali lebih mungkin meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
Robert Williams, pria yang secara terbuka mengaku dirinya gay melaporkan Threewisemonkeys dan menjadi orang kedua yang melaporkan Durston ke Pengadilan Tribunal Anti Diskriminasi.
Menurut Williams, pamflet yang disebarkan Durston melanggar Undang-Undang Anti-Diskriminasi dengan menyebarkan kebencian terhadap homoseksual.
Williams juga menilai materi itu termasuk bentuk kefanatikan, prasangka dan kebencian, dan menyebabkan dia dan orang lain merasa sakit hati dan terhina.
Dia juga menolak argumen yang mendasarkan tindakan Durston itu pada hak konstitusional terbatas untuk kebebasan berbicara.
Gugatan Williams ini mungkin tampak diperlukan karena data statistik yang digunakan Durston dalam pamfletnya palsu. Data itu merupakan hasil riset psikolog yang dasar dari kerja mereka telah dikutuk Masyarakat Psikologi Amerika Serikat.
Pengadilan menyatakan mendukung argumen Williams dan memerintahkan Durston menerbitkan permintaan maaf ke publik di koran Mercury dalam waktu 14 hari.
Iklan permohonan maaf itu ukurannya lebar harus tidak lebih kecil dari 85 milimeter dan panjangnya 94 milimeter. Jika Durston gagal melakukan perintah ini maka ia terancam harus membayar denda. (radioaustralia.net.au)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...