Sebelum Terbunuh, Jaksa Argentina Rencana Tangkap Presiden Kirchner
BUENOS AIRES, SATUHARAPAN.COM – Jaksa Argentina yang ditemukan meninggal di rumahnya setelah berusaha mengungkap kasus yang ditutup-tutupi oleh pemerintah, diketahui sedang menyiapkan surat penangkapan untuk Presiden Cristina Fernandez de Kirchner.
Alberto Nisman adalah jaksa khusus yang menangi perkara serangan teroris di Buenos Aires pada 1994. Nisman sebelumnya menuduh pemerintahan Fernandez menutup-nutupi peran Iran dalam pengeboman tersebut. Kematiannya, menurut CNN, telah menimbulkan kecurigaan sejak awal.
Kepala tim penyelidik, Viviana Fein mengatakan, rancangan surat penangkapan itu ditemukan di tempat sampah di kompleks apartemen yang dihuni Alberto Nisman, jaksa yang malang itu.
Keberadaan surat penangkapan itu sudah disebut sejumlah media sebelumnya, dan pemerintah menyebutnya "sampah." Seorang pejabat bahkan secara demonstratif merobek-robek selembar surat kabar yang memuat pemberitaan itu, sebagaimana dilaporkan oleh BBC.
Nisman ditemukan tewas di apartemennya di Buenos Aires bulan lalu, dengan sebutir peluru bersarang pada kepalanya.
Penyelidik belum mengambil kesimpulan apakah ia bunuh diri atau dibunuh.
Presiden Fernandez sempat menyatakan, kematian Nisman sebagai peristiwa bunuh diri. Namun dalam pidato televisi pekan lalu, presiden menyatakan suatu komplotan di dinas inteljen Argentina telah memanipulasi Nisman dan memasok informasi palsu kepadanya.
Ia mengumumkan niat untuk membubarkan lembaga inteljen Argentina, Sekretariat Intelejen dan meminta dilangsungkannya sidang khusus Kongres untuk membahas perundangan yang diperlukan untuk itu.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...