Sebuah Gereja Spanyol Hancur dalam Ledakan di Harlem, New York
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah Gereja Spanyol turut hancur dalam ledakan di Harlem, New York pada Rabu (12/3) waktu setempat. Gereja tersebut dipandang sebagai gereja yang memiliki dampak yang luar biasa bagi warga.
Gereja tersebut juga telah kehilangan sedikitnya lima orang warga jemaat yang meninggal akibat ledakan tersebut.
“Saya tidak memiliki cukup kata untuk mengungkapkan perasaan saya, tapi saya tahu bahwa sega sesuatu berada di tangan Tuhan,” ujar pendeta gereja tersebut, Rev. Thomas Perez dengan terbata-bata.
Sambil berdiri di bawah bayangan reruntuhan gedung 1644 Park Avenue, ia mengatakan, “saya tidak mampu menjelaskannya. Saya adalah pendeta mereka dan mereka adalah anak-anak saya... saat ini kami berdoa agar Tuhan menjaga kita tetap bersama.”
Gereja evangelis yang kecil itu telah berperan bagi masyarakat yang sebagian besar berasal dari ras Hispanik selama 80 tahun trakhir. Rumah ibadah dengan 60 anggota itu dilihat sebagai mercusuar pengharapan bagi orang sakit, lanjut usia, dan orang miskin.
Sepanjang tahun 1990-an, gereja tersebut menyediakan makanan bagi pasien penderita AIDS, bantuan hukum untuk imigran baru, dan tempat tinggal bagi tuna wisma. Sebagian warga yang tinggal di apartemen itu adalah warga jemaat gereja yang pindah ke Harlem bertahun-tahun lalu karena membutuhkan pertolongan.
“ Ini adalah gereja kecil yang memiliki dampak luar biasa,” ujar Leigh Piatt-Gonzalez, asisten pendeta sejak 1990-1995.
Reruntuhan di lokasi kejadian mengejutkan anggota lama gereja seperti William Padilla (57), pensiunan Dinas Kebakaran New York (FDNY) yang menikah di gereja itu pada 1976.
Segera setelah ia mendengar tentang ledakan tersebut, Padilla dari Bronx segera berkendara ke lokasi.
“Saya telah melihat banyak hal sebagai petugas pemadam kebakaran, tapi tidak pernah sesuatu yang sudah sangat dekat dengan saya seperti rumah,” Padilla mengatakan.
Pada Kamis (13/3), Rev. Thomas Perez bersumpah akan membangun kembali gedung gereja yang runtuh tersebut.
“Gereja ini telah menjadi gereja yang sangat aktif untuk memenuhi kebutuhan komunitas – yang miskin, terluka, lemah, miskin,” ujar Rev. William Devlin, pendeta Infinity Church di Bronx Selatan, yang memimpin usaha pencarian dana.
Ia mengatakan, “kini mereka berada di posisi sebaliknya. Mereka berada di posisi yang membutuhkan.” (nydailynews.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...