Sebuah Petisi Lelucon: Bantu Denmark Beli California, Saat Trump Incar Greenland

COPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Apakah California dijual? Sebuah petisi ringan untuk membeli negara bagian California bagi Denmark telah mengumpulkan lebih dari 200.000 tanda tangan hingga hari Rabu (13/2) sebagai tanggapan atas pembicaraan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tentang mengambil alih Greenland, sebuah pulau Arktik yang luas dan kaya mineral.

“Pernahkah Anda melihat peta dan berpikir, ‘Anda tahu apa yang dibutuhkan Denmark? Lebih banyak sinar matahari, pohon palem, dan sepatu roda,’” petisi itu bertanya. “Yah, kita memiliki kesempatan sekali seumur hidup untuk mewujudkan mimpi itu.

“Adalah kepentingan nasional untuk mempromosikan warisan luar biasa bangsa kita, jadi California akan menjadi Denmark Baru. Los Angeles? Lebih seperti Løs Ångeles,” katanya.

Xavier Dutoit, penyelenggara petisi, mendapat ide itu bulan lalu saat berlibur di Filipina. Dia mendengar seorang turis Amerika dengan keras mendiskusikan promosi Greenland Trump.

"Orang Amerika itu tampaknya tidak memahami betapa tidak waras dan absurdnya bagi Presiden negara mana pun — terutama dalam demokrasi stabil yang diklaim AS — untuk menawarkan atau mengancam akan mengambil alih wilayah negara berdaulat lain," tulis Dutoit dalam email kepada The Associated Press.

Meskipun Dutoit bukan orang Denmark — ia adalah orang Swiss-Prancis — ia berkonsultasi dengan sekelompok teman multinasional yang membantunya, termasuk Kenneth Haar, yang merupakan orang Denmark dan tinggal di Copenhagen.

"Masalah Trump-Greenland, sejauh ini, merupakan masalah politik terbesar di negara ini saat ini," kata Haar kepada AP dalam wawancara Zoom. "Ini dianggap sebagai situasi yang sangat menyedihkan dan sangat berbahaya."

Meskipun Løs Ångeles adalah lelucon, ada kota lain di California Selatan yang memiliki hubungan yang sangat nyata dengan tanah Viking, Lego, dan Hans Christian Andersen. Dikenal sebagai "ibu kota Denmark di Amerika," Solvang, didirikan oleh tiga imigran dari Denmark pada tahun 1911.

Kota ini populer di kalangan wisatawan, yang datang berbondong-bondong untuk menikmati kue kering aebleskiver (mirip gorengan), kincir angin Skandinavia, jalan utama yang disebut "Copenhagen Drive" dan, tentu saja, Museum Hans Christian Andersen untuk menghormati penulis dongeng Denmark yang terkenal itu. Keluarga kerajaan Denmark telah berkunjung beberapa kali selama beberapa dekade.

Pada tahun 2019, Trump membatalkan perjalanan ke Denmark, menyalahkan Perdana Menteri Mette Frederiksen karena membuat pernyataan "jahat" ketika dia menolak gagasan masa jabatan pertamanya untuk membeli Greenland sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Greenland adalah wilayah semi otonom Denmark, sekutu AS dan sesama anggota NATO.

Sebelum menjabat lagi bulan lalu, Trump mengatakan dia tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Greenland, menyebutnya vital bagi keamanan nasional AS, dan bulan lalu putranya mengunjungi pulau itu.

Múte B. Egede, Perdana Menteri Greenland, membalas: “Greenland adalah untuk rakyat Greenland. Kami tidak ingin menjadi orang Denmark, kami tidak ingin menjadi orang Amerika. Kami ingin menjadi orang Greenland.”

Haar mengatakan daya tarik California bagi orang Denmark jelas, dari pegunungannya yang menjulang tinggi hingga pantainya yang cerah. “Tidak ada hal itu di sini,” katanya. “Denmark adalah negara yang cukup datar dengan iklim yang cukup membosankan.”

Penyelenggara petisi bahkan memiliki rencana mereka sendiri untuk Disneyland di California Selatan: “Kami akan mengganti namanya menjadi Hans Christian Andersenland. Mickey Mouse dengan helm Viking? Ya, silakan.”

Petisi tersebut mencatat bahwa Trump bukanlah penggemar Golden State. Tahun lalu, ia menyebutnya “Paradise Lost” dan ia secara teratur mencemooh Gubernur Gavin Newsom dengan julukan “Newscum.”

Namun tentu saja, setiap petisi memerlukan cetakan kecil, di bagian paling bawah: “Penafian: Kampanye ini 100% nyata … dalam mimpi kami.” (AP)

Editor : Sabar Subekti