Suriah Menerima Sejumlah Mata Uang Lokal Yang Dicetak dari Rusia

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Bank sentral Suriah mengatakan bahwa mata uang Suriah telah tiba di bandara Damaskus dari Rusia, tempat uang kertas dicetak di bawah pemerintahan Presiden Bashar al Assad yang digulingkan, kantor berita negara Suriah SANA melaporkan pada hari Jumat.

Bank sentral tidak menyebutkan jumlah mata uang lokal yang telah tiba.

Gubernur bank sentral Suriah yang baru, Maysaa Sabreen, mengatakan kepada Reuters pada bulan Januari bahwa ia ingin menghindari pencetakan pound Suriah jika memungkinkan untuk menjaga terhadap fluktuasi tingkat inflasi.

Sejak itu, pound Suriah telah menguat di pasar gelap, diperdagangkan pada 9.850 pound terhadap dolar AS pada hari Kamis (13/2), menurut tempat penukaran mata uang, yang tutup pada hari Jumat (14/2). Nilai tukar mata uang asing resmi tetap berada di kisaran 13.000 pound terhadap dolar AS, menurut pernyataan bank sentral.

Nilai tukar tersebut mencerminkan penguatan pound yang berkelanjutan sejak pemberontak Islam menggulingkan Assad pada bulan Desember, dibantu oleh masuknya warga Suriah dari luar negeri dan berakhirnya kontrol ketat terhadap perdagangan mata uang asing.

Namun, hal itu telah memicu kekhawatiran tentang likuiditas dalam pound Suriah. Bank sentral hanya memiliki cadangan devisa sekitar US$200 juta dalam bentuk tunai, sumber mengatakan kepada Reuters, penurunan besar dari US$18,5 miliar yang diperkirakan dimiliki Suriah oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2010, setahun sebelum perang saudara pecah.

Sebuah laporan bulan ini oleh unit analisis krisis kelompok bantuan internasional MercyCorps mengatakan rumah tangga berjuang untuk membayar kebutuhan dasar karena kekurangan likuiditas di pasar.

Sebelum beralih ke Rusia, Suriah mencetak uangnya di Austria oleh Oesterreichische Banknoten-und Sicherheitsdruck GmbH, anak perusahaan bank sentral Austria. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti