Sebulan Ditutup, Satwa di Ragunan Terlihat Rileks
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejak ditutup mulai 14 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus coronan baru (COVID-19), satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tidak terlihat stres dan lebih rileks.
“Kalau dilihat dari perilakunya biasa saja, tidak memperlihatkan perilaku stress. Di hari normal kami juga memberikan hari senggang, satu hari untuk istirahat dan itu pun terlihat seperti tidak stres,” kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana, saat dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa (14/4).
Ketut mengatakan hewan sebetulnya membutuhkan istirahat, karena itu Taman Margasatwa Ragunan memberikan hari libur bagi satwa setiap hari Senin yang disebut dengan hari libur satwa.
Pada hari libur itu, satwa sengaja diliburkan agar lebih rileks dan terhindar dari stres oleh hiruk-pikuknya masyarakat yang datang berkunjung ke Ragunan.
Menurut Ketut, kehadiran pengunjung yang ramai dapat mengganggu satwa yang mungkin sedang beristirahat pada jam kunjungan. Tingkah polah pengunjung pun beragam, ada yang suka melempar satwa, berteriak saat satwa sedang istirahat, atau sedang berjalan-jalan di kandang.
“Itu yang kita cegah. Ketika satwa tidur jangan diganggu, jangan diteriakin, jangan dilempar,” kata Ketut.
Ketut mengatakan selama sebulan diistirahatkan dari kunjungan orang-orang, satwa lebih bagus dan lebih fresh lagi penampilannya. Karena pada dasarnya habitat asli satwa di alam atau hutan yang tak kenal keramaian.
“Sekarang, suasana sepi ini sesuai dengan habitat mereka,” kata Ketut.
Saat ini koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan tercatat sekitar 2.100 ekor lebih, berasal dari berbagai jenis satwa, baik dari ukuran kecil sampai besar, dari reptil hingga mamalia.
Kebun Binatang Ragunan mendapat kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Basweda pada Senin (13/4), yang ingin memastikan perawatan seluruh satwa selama pandemi COVID-19 berjalan dengan baik.
“Pak Gubernur meninjau semua fasilitas dan perawatan satwa sesuai SOP. Memastikan situasi, lingkungan juga kesehatan satwanya sehat seperti biasanya,” kata Ketut. (Ant)
Editor : Sotyati
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...