Sebut Paus “Anak Haram” Presiden Terpilih Filipina Minta Maaf
DAVAO, SATUHARAPAN.COM - Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte berencana mengunjungi Vatikan untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada paus karena menyebut dia “anak haram,” kata juru bicara politikus tersebut hari Kamis (12/5).
“Wali kota berulang kali mengatakan dia ingin mengunjungi Vatikan, menang atau kalah, tidak hanya untuk memberikan penghormatan kepada paus tapi dia juga sangat ingin menjelaskan masalah tersebut kepada Paus dan meminta pengampunan,” kata Peter Lavina kepada wartawan di kota selatan Davao.
Duterte, wali kota Davao, meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum pada Senin menyusul kampanye provokatif ketika dia dengan gembira menggunakan bahasa tidak pantas untuk menghina tokoh berwenang.
Dalam pidato yang bertele-tele saat mengumumkan pencalonannya, Duterte mengecam Paus Fransiskus karena menyebabkan kemacetan lalu lintas di Manila ketika dia mengunjungi negeri dengan mayoritas pemeluk agama Katolik itu pada tahun lalu.
“Kami butuh waktu lima jam untuk sampai ke bandara dari hotel. Saya bertanya siapa yang datang. Mereka bilang paus. Aku ingin mengatakan padanya: ‘paus, anak haram, pulang sana. Jangan datang lagi,” kata Duterte.
Para pemimpin agama Katolik di Filipina mengecam komentar Duterte tapi seperti banyak pernyataan kontroversial lainnya, itu tidak berdampak pada popularitasnya.
Dia menggunakan kata “anak haram” untuk menyebut lawan dan kritikus, termasuk Presiden Benigno Aquino.
Duterte sudah meminta maaf kepada paus dalam sepucuk surat dan menerima respons dari Vatikan yang mendoakan dia, kata ajudannya dalam kampanye. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...