Sedikitnya 10 Kota di China Ditutup untuk Bendung Virus Corona
CHINA, SATUHARAPAN.COM – Komisi Kesehatan Nasional China, Jumat (24/1) menyatakan, ada 830 pasien yang dikukuhkan mengidap virus corona baru di berbagai penjuru negara itu, dan sedikitnya 25 orang meninggal dunia.
Pemerintah China mengisolasi lebih banyak lagi kota, pada Jumat (23/1), suatu langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk membendung virus corona yang telah menyebar ke beberapa negara lain.
Sedikitnya sepuluh kota, dengan total penduduk sekurang-kurangnya 33 juta orang, dikenai penutupan itu, yakni Wuhan, Ezhou, Huanggang, Chibi, Qianjiang, Zhijiang, Jingmen, Xiantao, Xiaogan dan Huangshi, semuanya di Hubei, provinsi di bagian tengah China. Kota-kota itu ditutup pada malam Tahun Baru Imlek, pada waktu jutaan orang melakukan perjalanan mudik.
Shanghai Disney Resort, mengumumkan di situs internetnya mengenai penutupan sementara atraksi wisata utama Shanghai Disneyland pada waktu Imlek, “untuk mencegah dan mengendalikan wabah penyakit serta untuk memastikan kesehatan dan keselamatan” pengunjung dan penghibur di tempat tersebut.
Otoritas kota Wuhan, di mana virus corona itu diduga berasal, pada Jumat (24/1), menyatakan bahwa kota itu membangun satu rumah sakit baru berkapasitas 1.000 tempat tidur, yang diperkirakan selesai pada 3 Februari.
Pada Kamis (23/1), pihak berwenang mula-mula melarang pesawat dan kereta api meninggalkan kota Wuhan. Jalan-jalan tol ditutup, layanan feri, kereta bawah tanah dan bus juga dihentikan.
Otoritas Wuhan meminta seluruh warga mengenakan masker di tempat umum, serta mendesak pegawai pemerintah dan sektor swasta untuk juga mengenakan masker di tempat kerja, menurut kantor berita pemerintah Xinhua, mengutip seorang pejabat.
Langkah-langkah serupa diambil beberapa jam kemudian di kota Huanggang dan Ezhou.
Pemerintah juga membatalkan berbagai acara musim libur di Beijing, yang biasanya menarik banyak pengunjung.
Lima belas petugas medis termasuk yang tertular virus yang telah menyebar dari Wuhan ke Beijing, Shanghai dan provinsi Guangdong, selain ke Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan dan Amerika Serikat.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Kamis (23/1) menyatakan virus maut itu belum berkembang hingga menyebabkan situasi darurat kesehatan global. Keputusan WHO ini diambil setelah menerima informasi dari para pakar independen yang selama dua hari mengevaluasi informasi mengenai penyebaran virus corona baru itu.
WHO menganggap situasi darurat internasional adalah “kejadian luar biasa” yang membuat negara-negara lain berisiko dan memerlukan tanggapan global terpadu. (voaindonesia.com)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...