China: 1.287 Terinfeksi Virus Corona, 41 Meninggal
Prancis laporkan 3 orang terinfeksi, AS menambah satu pasien baru.
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China telah mengkonfirmasi 1.287 kasus pasien yang terinfeksi virus corona baru pada hari Jumat (24/1), sementara jumlah kematian akibat virus telah meningkat menjadi 41, kata Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Sabtu (25/1), dikutip Reuters.
Virus ini berasal dari kota Wuhan di China tengah, Provinsi Hubei akhir tahun lalu itu telah menyebar ke kota-kota China lainnya, termasuk Beijing dan Shanghai, serta beberapa negara lain termasuk Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Prancis yang baru melaporkan.
Kasus Pertama Eropa
Tiga kasus terinfeksi virus corona telah "dikonfirmasi" di Prancis, dan ini yang pertama di Eropa, kata para pejabat, hari Jumat (24/1) dikutip AFP.
Kasus pertama melibatkan seorang pasien di rumah sakit di kota barat daya, Bordeaux, sementara yang lain di Paris, kata Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn.
Orang ketiga, yang merupakan kerabat dekat salah satu dari dua lainnya, juga telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona, kata kementerian kesehatan kemudian.
Ketiganya baru-baru ini melakukan perjalanan ke China dan sekarang telah ditempatkan dalam isolasi. "Kami sedang dalam proses melacak riwayat pasien yang telah dites positif untuk berhubungan dengan orang-orang yang telah mereka hubungi," kata Buzyn sebelumnya. “Kami memiliki kasus Eropa pertama hari ini mungkin karena kami mengembangkan tes dengan sangat cepat dan kami mampu mengidentifikasi mereka.
Pasien pertama, 48 tahun, yang kembali ke Prancis pada 22 Januari setelah "melewati Wuhan", kota di China, pusat wabah mematikan ini. Dia digambarkan sebagai "baik."
"Kami tahu bahwa karena pasien telah berada di tanah Prancis, mereka telah melakukan kontak dengan selusin orang, kami akan menghubungi mereka."
Kasu Baru di Chicago
Seorang perempuan di Chicago berusia enam puluhan pada hari Jumat (24/1) dikonfirmasi sebagai pasien kedua di AS yang terinfeksi virus korona baru mematikan, kata pejabat kesehatan, dengan 50 kasus lain yang diduga dan sedang diselidiki.
Namun orang itu dilaporkan secara klinis dalam keadaan baik dan stabil, kata Allison Arwady, komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago.
Nancy Messonier, pejabat senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, mengatakan lembaganya sejauh ini telah menguji 63 sampel dari pasien di 22 negara bagian AS untuk Novel Coronavirus 2019.
Virus ini yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan peringatan kuat karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan sekitar 800 orangdi seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...