Sejumlah Negara Larang Penerbangan untuk Cegah Penyebaran Ebola
Pencegahan Ebola dengan mengisolasi penderita; WHO minta negara yang dilanda Ebola periksa penumpang.
SATUHARAPAN.COM - Sejumlah negara melarang penerbangan dari dan ke negara-negara yang dilanda wabah penyakit Ebola. Sementara WHO meminta negara-negara itu harus memeriksa semua orang (penumpang) yang meninggalkan negara itu untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan yang belum ada obatnya itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (18) mengatakan bahwa siapapun yang terinfeksi virus mematikan itu tidak moleh melakukan perjalanan yang umum, dan negara-negara yang terkena wabah harus memeriksa penumpang di pelabuhan udara, laut dan perbatasan darat.
Risiko virus Ebola yang ditularkan melalui perjalanan udara memang rendah karena tidak seperti infeksi influenza atau TBC. Ebola tidak disebarkan dengan menghirup udara dan partikel udara dari orang yang terinfeksi.
Meskipun demikian, WHO mengatakan siapa pun dengan penyakit Ebola tidak diperbolehkan melakukan perjalanan normal. Semua penumpang harus rutin mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
"Penularan Ebola membutuhkan kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi atau penderita yang meninggal atau hewan terinfeksi,” kata WHO.
Pencegahan Ebola
Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit ini adalah mengisolasi yang sakit dan mengamati dengan seksama tanda-tanda infeksi pada mereka pernah kontak dengan penderita.
Seseorang biasanya tidak menunjukkan gejala selama dua sampai 21 hari, tetapi setelah masa inkubasi gejalanya akan muncul, termasuk demam, lemah, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, menurut WHO. Setelah gejala itu terjadi muntah, diare, ruam, dan dalam beberapa kasus terjadi perdarahan.
WHO menyebutkan, kasus wabah Ebola Afrika Barat tahun ini telah meningkat menjadi 2.240 orang, termasuk 1.229 kematian. Kaus itu di empat negara, Nigeria.
WHO bekerja sama dengan Program Pangan Dunia (WFP) PBB untuk pengiriman makanan bagi satu juta orang yang tinggal di zona karantina Ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Hentikan Penerbangan
Beberapa negara telah melarang penerbangan langsung ke negara yang terkena wabah penyakit ini. Kebanyakan maskapai yang beroperasi keibu kota Liberia, Monrovia, telah menghentikan penerbangan mereka. Pantai Gading yang berbatasan dengan Liberia dan Guinea, telah melarang penerbangan langsung dari negara-negara tersebut.
Pantai Gading pada hari Senin (18/8) melarang semua penerbangan dari negara yang terkena Ebola untuk mencegah penyebaran virus mematikan itu. Pemerintah menyetakan larangan berlaku bagi semua "operator angkutan penumpang" dari negara-negara tersebut.
British Airways mengatakan pada 5 Agustus bahwa mereka menghentikan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone setelah muncul kekhawatiran tentang penyebaran Ebola, menurut laporan AFP. Sementara itu, Dubai Emirates Airline mengatakan awal bulan ini menangguhkan penerbangan ke Guinea.
Maskapai Pan-Afrika, Aruj dan ASKY, menghentikan semua penerbangan ke dan dari ibu kota Liberia dan Sierra Leone menyusul kematian seorang penumpang Liberia pada akhir Juli di kota Nigeria, Lagos. Sedangkan Chad pada hari Sabtu menghentikan semua penerbangan dari Nigeria.
Pejabat Nigeria telah menghentikan penerbangan nasional Gambia, Gambia Bird Airlines, ke negara itu, dan menuduh langkah-langkah oleh maskapai penerbangan itu “tidak memuaskan” untuk mencegah penyebaran virus Ebola.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...