Kelangkaan Air Sebabkan Peningkatan Kerak Bumi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Ilmuwan yang menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System), untuk mempelajari sejauh mana kekeringan di Amerika Serikat bagian barat, pada Kamis (21/8) mengatakan, bahwa kelangkaan air menyebabkan beberapa bagian kerak Bumi meningkat.
Sekitar 62 triliun galon, setara dengan 15 sentimeter permukaan laut hilang sejak 2013, menyebabkan penurunan tipis jumlah air di seluruh wilayah, menurut studi dalam jurnal Science.
“Penurunan jumlah air”, tersebut sama dengan penurunan sekitar 15 milimeter di pegunungan California, dan sekitar empat milimeter, di seluruh bagian barat.
Studi itu dilakukan, oleh para ilmuwan di Scripps Institution of Oceanography di University of California, San Diego.
Para peneliti menemukan, beberapa stasiun GPS yang akurat, di Plate Boundary Observatory National Science Foundation dan di luar, telah bergerak naik dalam beberapa tahun terakhir, bertepatan dengan kekeringan yang terjadi saat ini.
Studi tersebut menyebutkan, bahwa kenaikan tersebut, tidak akan meningkatkan risiko gempa bumi, karena “hampir tidak berpengaruh pada patahan San Andreas.”
Seorang peneliti bernama Dan Cayan mengatakan, teknik tersebut dapat digunakan untuk mengukur perubahan cadangan air tawar di seluruh dunia.
“Teknik ini dapat digunakan untuk mempelajari perubahan cadangan air tawar di wilayah lain di seluruh dunia, jika mereka memiliki jaringan sensor GPS,” ungkap Cayan. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...