Sejumlah Organisasi Gereja Desak AS Cabut Sanksi pada Iran
Sanksi AS Dinilai Hambat Iran Mengatasi Pandemi COVID-19.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Beberapa organisasi gereja menulis surat bersama kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar AS mencabut sanksi yang melumpuhkan Iran dan sangat menghambat upaya negara itu mengatasi pandemi COVID-19.
Surat itu ditulis oleh Dewan Gereja Dunia (WCC), Aliansi ACT, dan Dewan Nasional Gereja Kristus di AS.
"Virus corona adalah musuh bersama umat manusia di mana-mana," demikian bunyi surat itu yang dilaporkan situs WCC hari Kamis (9/4). "Respons yang efektif terhadap pandemi ini menuntut tingkat solidaritas dan kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya, perhatian khusus untuk yang paling rentan, dan tindakan cepat untuk mengurangi kondisi yang menciptakan kerentanan tambahan."
Para pemimpin agama berbagi keprihatinan yang mendalam untuk dampak pada rakyat Iran dari sanksi yang dijatuhkan oleh AS. "Iran, saat ini dengan lebih dari 67.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 4.000 kematian yang didokumentasikan karena COVID-19, sejauh ini merupakan negara yang paling terkena dampak di wilayah Mediterania Timur, dan salah satu negara yang paling terkena dampak di dunia," demikian bunyi surat itu.
"Tetapi respons kesehatan publiknya sangat terhambat oleh rezim sanksi ketat yang diberlakukan di negara itu secara sepihak oleh Amerika Serikat sejak Mei 2019, yang mengakibatkan hampir semua blokade bidang ekonomi."
Sekarang bukan saatnya untuk mengejar keluhan dalam politik dunia sebelum COVID-19, desak surat itu. "Dalam realitas baru kita, setiap gagasan tentang keamanan nasional bergantung pada respons efektif terhadap virus secara global. Sekarang adalah momen untuk solidaritas dan kerja sama internasional dalam mengendalikan penyebaran virus, melindungi yang paling rentan, dan mengalahkan musuh bersama ini." (oikoumene.org)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...