Sejumlah Pejabat Lebanon Mengundurkan Diri, Ancam Pemerintah Menghadapi Keruntuhan
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Enam anggota parlemen Lebanon dan satu menteri kabinet mengundurkan diri menyusul ledakan mematikan Selasa di pelabuhan Beirut.
Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad, mengajukan pengunduran dirinya pada hari Minggu (9/8) menyusul ledakan dan protes publik atas tanggapan pemerintah terhadap bencana tersebut.
"Setelah bencana besar di Beirut, saya mengumumkan pengunduran diri saya dari pemerintah," katanya dalam pernyataan di televisi. Dia meminta maaf kepada publik Lebanon karena telah mengecewakan mereka.
Sementara itu, dilaporkanjuga oleh sejumlah media bahwa Menteri Lingkungan, Deminaos Kattar, juga menyatakan mengundurkan diri menyusul menteri penerangan.
Pengumuman tersebut diikuti dengan pengunduran diri anggota parlemen Neamat Efrem, kata laporan kantor Kantor Berita Nasional (NNA). Dan kemudian pengunduran diri anggota parlemen lain, yaitu Michel Moawad.
Sementara itu, dilaporkan juga oleh sejumlah media bahwa Menteri Lingkungan, Deminaos Kattar, juga menyatakan mengundurkan diri menyusul menteri penerangan.
Dia menambahkan bahwa dia akan menangguhkan semua kegiatan parlemen sampai sidang diadakan untuk mempersingkat masa jabatan parlemen dan pemilihan awal ditetapkan.
Tujuh Anggota Parlemen Mundur
Pengumumannya membuatnya menjadi tujuh anggota parlemen, sejauh ini, yang menyatakan pengunduran diri mereka sejak hari Selasa. Dan sejumlah komentar menyebutkan pemerintah pimpinan Perdana Menteri Hassan Diab menghadapi keruntuhan.
Dalam pidato singkat pada Sabtu malam, Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan dia akan mengusulkan pemilihan parlemen lebih awal dan akan bersedia untuk tetap di posisinya selama dua bulan lagi.
Sedikitnya 158 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya cedera di ibu kota Beirut pada hari Selasa (4/8) ketika sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat meledak setelah terbakar.
Ledakan tersebut telah menghancurkan seluruh bangunan dan memecahkan jendela, menyebabkan sekitar 300.000 orang di Beirut kehilangan tempat tinggal.
Setelah pidato Diab, pengunjuk rasa menyerbu kementerian luar negeri, ekonomi, energi, dan lingkungan pada hari Sabtu, serta gedung Asosiasi Perbankan.
Ratusan orang berkumpul di jalan-jalan Beirut, memegang spanduk bertuliskan "ibu kota revolusi" dan "Beirut adalah kota demiliterisasi."
Anggota parlemen lain yang mundur sejauh ini adalah anggota independen Paula Yacoubian, anggota parlemen dari Partai Sosialis Progresif, Marwan Hamadeh, dan ketiga anggota parlemen dari Partai Kataeb: Sami Gemayel, Nadim Gemayel dan Elias Hankash.
Duta Besar Lebanon untuk Yordania, Tracy Chamoun, mengundurkan diri dari posisinya pada hari Kamis (6/8), mengatakan kepada stasiun TV Lebanon MTV bahwa "kelalaian, pencurian dan kebohongan" seharusnya tidak lagi ditoleransi.
Menteri Luar Negeri, Nassif Hitti, mengundurkan diri dari jabatannya pada hari Senin (3/8), sehari sebelum ledakan dahsyat, menggambarkan tidak adanya kemauan politik yang serius untuk melaksanakan reformasi guna mengatasi krisis ekonomi negara. Ia segera digantikan oleh Charbel Wehbe, penasihat senior Presiden Michel Aoun.
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...