Sekitar 2.000 Rumah di Lereng Gunung Semeru Perlu Direlokasi
LUMAJANG, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menyebutkan sekitar dua ribu rumah korban erupsi Gunung Semeru perlu direlokasi, karena berada di lokasi bahaya.
Jokowi meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Selasa (7/12), untuk memastikan penanganan bencana erupsi berjalan baik dan segenap kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah telah siaga di lapangan.
“Pagi hari ini saya datang ke lokasi untuk memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada, kemudian juga evakuasi, juga penanganan pengungsi di lapangan, dan… rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru ini,” kata usai meninjau Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Candipuro.
Jokowi juga meninjau posko terpadu yang dilengkapi dengan dapur umum, posko layanan kesehatan, hingga posko penyembuhan trauma bagi anak di Lapangan Desa Sumberwuluh. Di posko pengungsian, Jokowi menyempatkan berdialog bersama sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Di lokasi pengungsi saya juga ingin memastikan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan pengungsi juga tertangani dengan baik. Baik yang berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, kemudian air bersih, saya kira kondisinya mulai membaik,” katanya.
Relokasi Permukiman
Presiden berharap, setelah bencana ini mereda, perbaikan infrastruktur bisa segera dimulai. Selain itu, pemerintah juga merencanakan kemungkinan untuk merelokasi rumah-rumah warga terdampak yang berada di lokasi berbahaya untuk dihuni.
“Tadi saya mendapatkan laporan kurang lebih dua ribuan rumah yang harus direlokasi. Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan segera kita bangun, karena saya kira semuanya sudah siap,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 6 Desember 2021, pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56 orang, hilang 22 orang, dan meninggal dunia 22 orang. Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan delapan orang di Kecamatan Candipuro.
Sedangkan jumlah warga yangterdampak sebanyak 5.205 jiwa, dan warga mengungsi 2.004 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya para warga korban erupsi Gunung Semeru. “Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur,” katanya.
Bersama Jokowi dalam kunjungan itu adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara ,Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...