Sekjen Bahas Pelecehan Seks oleh Pasukan PBB
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, hari Kamis (13/8) menyelenggarakan konferensi video dengan kepala operasi perdamaian PBB, komandan pasukan, dan komisaris polisi terkait diungkapkannya dugaan pelecehan seksual oleh pasukan perdamaian PBB.
Kasus terbaru yang dilaporkan dilakukan oleh pasukan ‘’topi baja biru’’ (blue helmets) PBB terjadi di Republik Afrika Tengah. Juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengatakan bahwa Sekjen mengumpulkan pemimpin senior "untuk berbicara secara langsung" tentang laporan-laporan pelecehan dan eksploitasi seksual terkait penjaga perdamaian PBB, karena hal itu terkait kebijakan "nol toleransi" PBB.
Dia menekankan bahwa nol toleransi berarti juga nol impunitas dan ketika tuduhan itu valid, personil , apakah dia militer, polisi atau warga sipil, harus bertanggung jawab, kata dia. Disebuitkan upaya itu untuk mengatasi masalah dan menjaga integritas PBB.
Pembicaraan itu terkait serangkaian dugaan baru-baru ini, dan awal pekan ini disampaikan oleh kelompok HAM, Amnesti Internasional, mengenai tindakan oleh 'UN blue helmmets' pada misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi di Republik Afrika Tengah (MINUSCA). Dugaan itu terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB, MINUSCA.
Ban Ki-moon disebutkan menyerukan kepada kepemimpinan senior pada misi-misi PBB untuk menggunakan "setiap kesempatan untuk memperkuat pesan PBB tidak membiarkan kesalahan apa pun, termasuk eksploitasi dan pelecehan seksual."
Dia menekankan bahwa negara harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa personel mereka (yang dikirim untuk misi perdamaian PBB) dilatih dengan benar dengan standar perilaku dan disiplin. Penjaga perdamaian PBB akan diadili jika ditemukan telah melakukan pelecehan.
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...