Sekjen PBB Angkat 3 Pejabat Perempuan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekjen PBB yang baru, António Guterres, menunjuk tiga perempuan u8ntuk jabatan penting di organisasi dunia itu, pada hari Kamis (15/12). Guterres telah dilantik dan mulai bekerja pada 1 Januari mendatang. Dia menggantikan Sekjen sebelumnya seorang diplomat dari Korea Selatan, Ban Ki-moon.
Guterres menunjuk Amina J. Mohammed dari Nigeria sebagai Wakil Sekjen PBB. Perempuan ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup Nigeria. Dia mengarahkan upaya negara untuk melindungi lingkungan alam dan melestarikan sumber daya untuk pembangunan berkelanjutan, kata pernyataan yang dikeluarkan kantor Guterres.
Amina juga menjabat sebagai Penasihat Khusus Sekjen PBB, semasa Ban Ki-moon, pada Post Perencanaan Pembangunan 2015, dan terlibat dalam menyusun Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sebelum bergabung dengan PBB, Amina juga menjabat sebagai Penasihat Khusus untuk Millennium Development Goals (MDGs), Professor pada pada Columbia University di New York, dan menjabat pada berbagai dewan penasihat dan panel internasional. Dia lahir pada tahun 1961, dan memperoleh pendididikan di Nigeria dan Inggris.
Sekjen PBB juga mengumumkan pengangkatan Maria Luiza Ribeiro Viotti dari Brasil sebagai Kepala Kabinetnya. Dia sekarang menjabat Wakil Sekretaris untuk Asia dan Pasifik di Kementerian Luar Negeri Brasil. Seorang diplomat karir sejak tahun 1976, dan pernah sebagai Brasil Duta Besar untuk Jerman (2013-2016), dan Duta Besar Tetap untuk PBB (2007-2011).
Guterres juga menunjuk Kyung-wha Kang dari Korea Selatan sebagai Penasihat Khusus Kebijakan. Kang saat ini menjabat sebagai Kepala Tim Transisi Sekretaris Jenderal. Dia pernah menjabat sebagai Asisten Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat sejak April 2013, dan Wakil Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (UNHCR) dari Januari 2007 hingga Maret 2013.
"Saya senang mengandalkan pada tiga perempuan yang sangat kompeten ini, yang telah saya pilih dengan latar belakang yang kuat dalam urusan global, pengembangan, diplomasi, hak asasi manusia dan aksi kemanusiaan," kata Guterres, dalam pernyataan di situs PBB.
Dia mengatakan hal itu sebagai jani dalam pembangunan dan menghormati kesetaraan jender dan keragaman geografis.
Editor : Sabar Subekti
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...