Sekjen PBB: Harapan Dunia Tanpa Senjata Nuklir Makin Jauh
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal PCC, Antonio Guterres menyampaikan pesan pada peringatan 75 tahun digunakannya senjata atom dalam Perang Dunia kedua di Jepang, pada hari Kamis (6/8) dalam nada keprihatinan.
"Satu-satunya cara untuk benar-benar menghilangkan risiko nuklir adalah dengan benar-benar menghilangkan senjata nuklir," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pesan video dari New York untuk kesempatan itu.
Kunjungan Guterres ke Hiroshima, Jepang, tempat para penyitas bom atom mengadakan upacara peringatan yang sangat diharapkan harus dibatalkan, karena virus corona.
“Tujuh puluh lima tahun terlalu lama untuk tidak mengetahui bahwa kepemilikan senjata nuklir mengurangi, bukannya memperkuat, keamanan,'' katanya. “Hari ini, dunia tanpa senjata nuklir tampaknya semakin jauh dari genggaman kita.''
Sekelompok orang tua yang selamat, yang dikenal sebagai hibakusha, merasakan dorongan yang semakin besar untuk menceritakan kisah mereka, dengan harapan dapat menjangkau generasi yang lebih muda.
Banyak acara perdamaian, termasuk pembicaraan mereka, menjelang peringatan itu dibatalkan karena virus corona, tetapi beberapa penyintas telah bekerja sama dengan siswa atau kelompok pasifis untuk berbicara di acara online, terkadang terhubung dengan audiens internasional.
Korban selamat dari bom itu menyesalkan lambatnya kemajuan perlucutan nuklir dan menyatakan kemarahan atas apa yang mereka katakan adalah keengganan pemerintah Jepang untuk membantu dan mendengarkan mereka yang menderita.
Mereka ingin para pemimpin dunia, terutama dari negara-negara yang memiliki senjata nuklir, mengunjungi Hiroshima dan melihat kenyataan bom atom.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...