Sekjen PBNU: Tindak Tegas Siapapun Penentang Pancasila
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Terkait Muktamar Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno pada hari Minggu 2 Juni 2013. Dimana pembicara di acara muktamar itu mempermasalahkan Pancasila sebagai ideologi negara, nasionalisme, dan juga menolak demokrasi.
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud bereaksi keras meminta para aparat penegak hukum untuk menindak tegas siapapun atau organisasi apapun yang menentang Pancasila sebagai dasar negara.
“Sudah jelas ada organisasi yang menentang Pancasila kok masih ditolerir. Khilafah itu kan menentang Pancasila. Mau dirobohkan apa negara ini?” kata Marsudi Syuhud di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (13/6).
Seperti dikutip dari laman NU, KH Marsudi Syuhud juga menegaskan pihak-pihak terkait tidak boleh melakukan kebohongan dalam pengerahan massa, apalagi untuk kepentingan merongrong Pancasila. Dia kecewa pada upaya pengerahan massa NU untuk menghadiri muktamar yang dimaksud, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Trend hari ini orang ingin show of force, besar kecilnya ditentukan dengan banyaknya di lapangan bukan banyaknya program untuk memberdayakan mereka. Ketika pikiran mereka seperti itu, mereka akan melakukan apa saja yang penting masyarakat kumpul,” katanya.
“Itu tidak fair. Mestinya mereka mengatakan dengan terus terang, ‘Saya dari organisasi ini tujuannya ini.’ Jangan bohongi masyarakat, apalagi membawa spanduk organisasi lain untuk memotivasi warga bahwa seakan-akan itu adalah anjuran organisasi yang dimaksud,” katanya.
PBNU tetap mengimbau warga untuk tidak terpancing emosi. “Jangan pedulikan pendatang baru yang tidak tahu Indonesia, tak tahu susah payahnya mendirikan negara ini,” pungkas Sekjen PBNU.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...