Selada Air, Sayuran Kaya Manfaat
SATUHARAPAN.COM - Selada air, kenci, jembak, atau gejembak, nama dalam bahasa Jawa, menurut wikipedia.org, adalah tumbuhan menahun yang cepat tumbuh, bersifat akuatik atau semiakuatik. Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Nasturtium officinale ini, adalah salah satu dari sayuran daun tertua yang dikonsumsi manusia. Tumbuhan sayuran ini mudah sekali dikreasikan menjadi aneka hidangan yang lezat.
Tumbuhan sayuran ini juga dikenal sebagai tumbuhan berkhasiat obat sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Yunani dan Romawi kuno percaya, selada air berkhasiat sebagai tonikum bagi otak, membuat otak jadi cerdas. Sementara ibu-ibu bangsa Persia memasak selada air untuk anak-anaknya agar tumbuh sehat dan kuat. Di Jerman, selada air digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing pada anak-anak. Bubuk daun selada di India digunakan sebagai peluruh dahak untuk mengobati bronkhitis dan gangguan lever.
Di Mesir Kuno, selada air dimanfaatkan untuk meningkatkan stamina tentara. Beberapa suku di Afrika percaya tanaman ini bersifat afrodisiak.
Selada air, merupakan tanaman yang hidup di tanah yang banyak mengandung air seperti sawah atau hulu sungai. Tumbuh hingga mencapai 50 - 120 cm, batangnya bulat, berwarna hijau muda.
Daunnya berwarna hijau sampai kecokelatan, ujungnya berbentuk jorong melebar sampai bundar, pangkal berbentuk jantung, membundar atau tumpul panjang 1,5 – 4,5 cm, lebar 1 – 3 cm, tepinya bergelombang, dengan permukaan datar dan rata. Akarnya berbentuk serabut, merambat seperti tanaman kangkung. Yang diambil dari tumbuhan ini adalah daun dan batangnya.
Selada air, merupakan tanaman air yang tumbuh di seluruh daratan Eropa dan Asia. Menurut Ella Salamah, Sri Purwaningsih, Ellis Permatasari dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), yang dikutip dari Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 2011, selain dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan, selada air juga bermanfaat untuk membantu detoksifikasi pada liver, memurnikan darah, dan melancarkan pencernaan.
Selada air mengandung sejumlah besar zat besi, kalsium, dan asam folat, selain vitamin A, dan C. Banyak manfaat dari mengonsumsi selada air, seperti yang bertindak sebagai stimulan, sumber phytochemical dan antioksidan, diuretik, ekspektoran, dan membantu pencernaan.
Selada air juga dipercaya dapat membantu melindungi terhadap kanker paru-paru. Karena tinggi kandungan yodiumnya, selada air memiliki efek penguatan pada kelenjar tiroid, sehingga bermanfaat bagi yang menderita hipotiroidisme.
Penelitian yang dilakukan, Profesor Graham Packham, pakar onkologi molekuler dari Universitas Southampton Inggris, membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi selada air, dapat menghambat perkembangan kanker. Senyawa tanaman, yang disebut phenylethyl isothiocyanate/PEITC, yang ditemukan dalam selada air, bisa menghalangi proses pertumbuhan kanker, dengan mengganggu dan mematikan fungsi protein yang disebut Hypoxia Inducible Factor (HIF).
"Penelitian ini menjadi penting, karena dengan mengkonsumsi selada air dapat mengganggu perkembangan kanker," kata Profesor Packham seperti dikutip sciencedaily.com.
Penelitian yang sudah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition and Biochemical Pharmacology menyimpulkan selada air tidak hanya menghambat pertumbuhan kanker. Selada air juga dapat mencegah kekambuhan penyakit kanker bila mengkonsumsi sayuran ini setiap hari.
Editor : Sotyati
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...