Selama Konflik, 83 Persen Lampu di Suriah Padam
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Selama empat tahun perang saudara, sekitar 83 persen lampu di Suriah padam, kata sebuah laporan penelitian berdasarkan gambar satelit mengatakan pada hari Kamis (12/3), seperti diberitakan media online Turki, Hurriyet Daily News.
Sebuah koalisi dari 130 organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia, yang menyebut diri mereka WithSyria, berkoordinasi dengan para ilmuwan berbasis di Universitas Wuhan di Tiongkok menemukan bahwa kawasan terparah adalah Provinsi Aleppo.
Hasil penelitian itu menunjukkan penurunan hingga 97 persen lampu listrik di Aleppo padam. Di Provinsi Raqqa yang merupakan basis Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria / ISIS) mengalami penurunan hingga 96 persen, kata laporan itu.
Sementara di wilayah selatan ibu kota Damaskus, yang sebagian besar dikuasai pemerintah, penurunan lebih kecil sekitar 33 persen, dan citra satelit menunjukkan kawasan itu lebih terang.
Dr Xi Li, peneliti utama dalam projek itu, mengatakan, ada korelasi antara penurunan lampu malam hari dengan jumlah pengungsi dari berbagai provinsi.
"Sebelas juta orang telah meninggalkan rumah mereka akibat teror dan jutaan bangunan telah hancur," katanya. "Infrastruktur listrik sangat memerlukan perbaikan setelah terus-menerus mengalami serangan yang ditargetkan oleh semua pihak dalam konflik, terutama di daerah yang dikuasai oposisi."
Penelitian ini membandingkan cahaya rata-rata bulanan yang ditangkap oleh citra satelit di malam hari dengan sedikit awan dari Maret 2011 hingga Maret 2015.
"Diambil dari 500 mil di atas bumi, gambar-gambar ini membantu kita memahami penderitaan dan ketakutan yang dialami oleh warga Suriah biasa setiap hari, karena negara mereka hancur," kata Li Xi.
Koalisi WithSyria adalah sebuah gerakan termasuk Save the Children, International Rescue Committee, dan Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia yang mengatakan itu berdiri dalam solidaritas dengan mereka yang terjebak dalam konflik.
Li juga pernah mengamati konflik lain dengan mengungkapkan suasana malam hari. Selama genosida di Rwanda dua dekade lalu, di mana lebih dari 800.000 orang dibantai, negara kehilangan sekitar 80 persen lampu pada malam hari, katanya.
Sementara Prang saudara di Suriah selama empat tahun menurut data Perserikatan Bangsa-bangsa telah menewaskan lebih dari 220.000 orang.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...