Setelah Nimrud dan Hatra, ISIS Hancurkan Juga Biara Abad ke-10
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) telah membabi buta merusak berbagai situs peninggalan sejarah dan bangunan-bangunan milik kelompok agama lain dan etnis minoritas.
Sejak kehadirannya di Irak pada pertengahan tahun lalu, kelompok militan yang dikecam internasional sebagai teroris ini telah menghancurkan peninggalan kerajaan Asyur dan Ninewe dari masa abad-abad Sebelum Masehi.
Terakhir diberitakan ISIS menghancurkan peningalan kota Nimrud, kota yang dibangun abad ke-13 SM. Dan tampaknya kelompok ini ingin menghapus budaya apapun, kecuali budaya mereka.
Sekarang ISIS tengah menghancurkan sebuah biara yang dibangun abad ke-10 di kota Kasdim, selah utara kota Mosul, Irak. Mereka juga meratakan kuburan di dekatnya, menurut situs berita aleteia.org.
Biara Mar Gorgis atau Santo George telah "dihancurkan" oleh militan ISIS, kata Nineveh Yakou, Direktur Urusan Budaya, dan seorang arkeoloh budaya Assyria , mengatakan kepada IBTimes UK.
Bangunan yang terletak di Ba'werah dalam lingkungan berbukit sebelah utara Mosul, di sisi lain sungai Tigris. Dibangun sebagai Gereja Assyria Timur pada abad ke-10, tetapi dibangun kembali sebagai seminari oleh Gereja Khaldean pada tahun 1846 .
"Biara itu berada sebuah situs arkeologi yang berisi reruntuhan kuno Assyria. Itu adalah acara penting untuk melestarikan budaya kami, Asyur," kata Yakou.
"ISIS memusnahkan warisan budaya Irak. Biara ini diklasifikasikan sebagai warisan budaya. Ini adalah pembersihan budaya dan etnis."
Sudah Dihancurkan
Sementara itu, kantor berita Turki, Anadolou, mengutip Dureid Hikmat Tobia, penasihat untuk kelompok minoritas di Provinsi Nineweh, Irak, mengatakan biara itu sudah hancur pada hari Senin (9/3).
Erica Hunter, dosen senior agama Kristen Timur di Universitas London, menjelaskan dalam sebuah email kepada situs aleteia.org, yang mengatakan Mar Gorgis adalah salah satu gereja tertua di Mosul.
"Daesh (sebutan lain dariISIS, dan Hunter tidak menggunakan karena terkait konsep yang palsu) telah menghancurkan masjid, makam dan situs abad pertengahan lainnya, serta baru-baru ini kota kunoNimrud. Sayangnya saya melihat gereja-gereja abad pertengahan di Mosul ada pada 'daftar penghancuran budaya mereka, yang tentu saja merusak moral penduduk setempat," kata dia.
Kelompok ini sibuk antara membunuh sandera Kristen dan mempertahankan Tikrit dari serangan militer. Tapi organisasi teroris itu masih mendapatkan waktu untuk membersihkan situs budaya dan agama pada wilayah yang dikendalikannya. Pekan lalu mereka membuldoser kota berusia 2.000 tahun, Hatra dan Nimrud dari abad ke-13 SM, serta situs arkeologi lain di Mosul.
Dua pekan lalu, kelompok jihad ini merilis video yang menunjukkan militan menghancurkan artefak di museum Mosul dan di gerbang Nergal yang menuju ke Niniwe kuno, menggunakan palu godam untuk menghancurkan artefak itu.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...