Selamatkan Penderita Stroke Sebelum 4,5 Jam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Stroke, merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya usia yang semakin meningkat, jantung koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi. Untuk menyelamatkan seseorang yang terserang stroke secara mendadak, ia perlu secepatnya mendapatkan penanganan medis sebelum 4,5 jam.
Waktu 4,5 jam adalah periode emas, untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Selain itu pasien juga perlu melakukan CT Scan agar diketahui jenis strokenya.
Sekretaris Pokdi Stroke dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Al Rasyid SpS(K), mengatakan pentingnya tatalaksana yang optimal pada fase akut stroke akan menentukan proses perbaikan pascastroke dan mengurangi kecacatan.
''Tata laksana pada fase akut yang tepat akan memberikan dampak yang baik, namun harus diiringi dengan alat yang baik dan praktis,” katanya pada Temu Media Hari Stroke Sedunia 2019 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (28/10), yang dilansir situs resmi depkes.go.id.
Tata laksana penanganan penderita stroke pada periode emas itu dialami oleh Suherni (43). Ia terserang stroke secara tiba-tiba saat bercanda dengan tetangganya. Tangan dan kaki Suherni kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.
Tak lama setelah itu, ia dibawa langsung ke RS PON (Pusat Otak Nasional), dan dilakukan tata laksana pada periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke. Ia mengaku hanya dirawat 9 hari di RSPON dan setelah itu sembuh total
''Waktu itu saya lagi bercanda sama tetangga, tiba-tiba tangan dan kaki saya tidak bisa bergerak, langsung dibawa ke RSPON kemudin 9 hari dirawat langsung sembuh total,” kata Suherni.
Usai sembuh total dari stroke, ia mengaku telah mengubah pola makan menjadi lebih baik. Selain nasi, Suherni lebih memperbanyak makan sayuran dan ikan. Ia juga sudah tidak lagi meminum obat dan tidak pernah ada keluhan.
Namun demikian, dr Al Rasyid memintanya untuk selalu melakukan cek kesehatan. Deteksi dini faktor risiko dan promosi hidup sehat perlu digalakkan agar memperkecil kejadian stroke. Jika sudah terlambat maka penanganan akan semakin sulit.
“Langkah pencegahan begitu penting, juga menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk stroke,” kata dr Al Rasyid.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...