Semen Indonesia Investasi Pembangkit Listrik Rp 638 Miliar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan JFE Engineering Corporation, Jepang, membangun pembangkit listrik ramah lingkungan memanfaatkan energi panas buang (Waste Heat Recovery Power Generation/WHRPG) di Tuban, Jawa Timur, dengan investasi Rp 638 miliar.
Penandatanganan kerja sama pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30,6 MW itu dilakukan antara Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto dan Managing Director JFE Tetsuo Tsuyuguchi, di Kantor Semen Indonesia, Jakarta, Selasa (14/7).
Menurut Dwi, pembangunan pembangkit WHRPG di Tuban tersebut akan mengurangi penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta kWh per tahun yang berpotensi penghematan biaya listrik sekitar Rp 120 miliar per tahun.
Dengan masa konstruksi sekitar 24 bulan, pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi pada akhir semester II 2016.
Kandungan lokal dari proyek ini mencapai 52 persen, dan sisanya merupakan kandungan impor yang dipasok JFE.
"Pemerintah Jepang akan mendanai sekitar 20 persen atau Rp 127,6 miliar, selebihnya 80 persen atau Rp 510,4 miliar dibiayai dari kas internal Semen Indonesia," kata Dwi.
JFE merupakan representasi Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jepang untuk program Joint Crediting Mechanism (JCM) yang bertujuan mengurangi emisi karbon.
Proyek ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon CO2, sebesar 122.358 ton per tahun.
Penggunaan teknologi ramah lingkungan di Pabrik Tuban ini merupakan yang kedua di perseroan setelah sebelumnya dibangun dengan teknologi yang sama di Pabrik Indarung, Padang dengan kapasitas 8,5 MW dan mulai beroperasi tahun 2011.
"Industri semen termasuk bisnis yang paling terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk tahun 2014. Maka perseroan terus berinovasi dan efisiensi termasuk di bidang energi," ujarnya.
Memiliki pembangkit listrik sendiri merupakan strategi Semen Indonesia yaitu "Manage Energy Security" guna mengurangi ketergantungan terhadap sumber listrik dari PLN, sebagai salah satu aspek kritis yang harus dapat dikelola demi terwujudnya pertumbuhan kinerja berkelanjutan.
Pada Februari 2014, tambah Dwi, anak usaha Semen Indonesia, yaitu Semen Tonasa, meresmikan pembangkit listrik berkapasitas 70 MW, sehingga total kapasitas pembangkit listrik menjadi 120 MW, sehingga menjadi produsen semen pertama di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan listrik sendiri. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...