Sempat Diancam, 82 Warga Kalijodo Daftar Rusun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Meski sempat mendapatkan ancaman, sebanyak 82 dari 86 kepala keluarga Kalijodo Kelurahan Angke mendaftarkan diri ke Posko Penanganan di halaman parkir Kantor Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, hari Kamis (18/2) untuk mendapatkan rumah susun (Rusun).
"Ini bukti warga secara sukarela bersedia direlokasi," kata Camat Tambora, Djaharudin, hari Kamis (18/2).
Djaharudin mengaku ada permintaan dari warga tersebut untuk direlokasi di rusun yang sama. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.
Berdasarkan informasi awal, lanjut dia, 86 KK warga Kalijodo akan mendapatkan rusun yang berada di Pulogebang karena masih ada sisa ratusan unit di rusun tersebut.
Warga Diancam
Tak hanya warga Kalijodo yang berada di wilayah Jakarta Barat saja yang diancam, namun warga Kalijodo yang berada di kawasan Jakarta Utara juga diprovokasi oleh beberapa orang untuk bertahan di tempat tinggal mereka.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan dari 24 warga yang sudah mendaftar masuk rusun, 14 warga di antaranya mencabut kembali pendaftarannya.
"Warga Kalijodo diprovokasi untuk bertahan. Kita juga mau lakukan komunikasi ke Daeng Aziz (tokoh berpengaruh di Kalijodo) namun tidak digubris," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (18/2).
Untuk itu, pihaknya sudah meminta pihak kepolisian bekerja sama mengamankan lokasi tersebut.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan warga Kalijodo tidak perlu khawatir dengan ancaman tersebut karena rusun yang akan menampung mereka sudah siap.
“Saya kira ancam mengancam urusan kedua, kita santai saja, yang penting rusunnya siap. Kamu tenang saja, kalau mereka enggak mau ya kita bongkar, yang sudah dibongkar kita ratakan tanah paling mereka bingung tidur. Kita tawarin bus, yang mau tinggal (di rusun) ya silakan naik, yang enggak mau ya sudah. Yang mau tinggal di langit terbuka ya sudah kita mau lihat kuatnya berapa lama, apalagi ini musim hujan,” kata dia.
Yang pasti, lanjut dia, warga Kalijodo ber-KTP DKI yang mau pindah ke rusun akan diberikan fasilitas oleh Pemprov DKI seperti biaya sekolah anak ditanggung Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan biaya kesehatan warga rusun juga dijamin dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Namun, bagi warga dan pekerja seks komersial Kalijodo yang tidak memiliki KTP DKI akan dipulangkan ke kampung halaman mereka masing-masing.
Sedangkan bagi pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo yang memiliki KTP DKI, mereka tidak akan mendapatkan rusun namun mereka juga akan dibina di panti sosial yang dimiliki oleh Pemprov DKI dan Kementerian Sosial.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...