Sempat Dibom, Museum Budaya Islam Mesir Buka Kembali
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Salah satu bangunan yang paling penting dalam sejarah Islam, Museum of Islamic Art atau Museum Seni budaya Islam, di Kairo, Mesir, menyambut pengunjung untuk kali pertama sejak bangunan tersebut mengalami kerusakan dalam serangan bom mobil tiga tahun yang lalu.
Menurut Jerusalem Post yang mengutip dari Reuters, hari Minggu (22/1) menjelaskan museum yang berdiri pada tahun 1903 tersebut ditutup pada Januari 2014 setelah serangan bom meluluhlantakkan koleksi benda seni yang dipamerkan dan menghancurkan kantor direktorat polisi Kairo, Mesir.
Museum tersebut dibuka kembali pekan lalu setelah melalui program restorasi yang telah dikerjakan dua tahun yang didanai Uni Emirat Arab dan organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengkhususkan Kebudayaan dan Pendidikan (UNESCO). Juga dibantu oleh beberapa negara antara lain Inggris, Swiss, Amerika Serikat dan Italia.
Menurut Kementerian Kepurbakalaan Mesir ahli restorasi mampu menyelamatkan semua tapi 19 dari 179 potongan koleksi mengalami kerusakan, sementara itu lebih dari 4.400 benda berhasil dipamerkan, termasuk di dalamnya lebih kurang 400 koleksi sedang ditampilkan untuk kali pertama.
“Saya kagum. Saya belum pernah ke Louvre, tapi saya merasa seperti saya di suatu tempat jauh lebih indah," kata seorang pengunjung, Hussein Ismail.
Dia mengamati berbagai koleksi pameran ditampilkan dalam vitrin yang baru. Di dalam museum tersebut setidaknya terdapat berbagai benda-benda peradaban Islam yang berusia lebih dari 1.300 tahun, dan didapatkan dari Mesir atau berbagai wilayah dunia lainnya.
“Ini adalah museum yang terbesar dari jenisnya, mengandung 100.000 buah,” kata Menteri Kepurbakalaan Mesir, Khaled El-Enany pekan lalu pada upacara perayaan pembukaan kembali museum, yang digambarkan sebagai bagian dari pertarungan Mesir melawan terorisme tersebut. (jpost.com)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...